“AYAM
JAGOKU MEMANG JAGO”
Karya
: Ki Slamet 42
Beta punya, dan pelihara seekor ayam pejantan
muda
Bulunya warna merah, kecuali di
ekornya hitam jelaga
Di kepalanya dihiasi jengger yang berbentuk
mahkota
Pada kedua kaki tumbuh taji, dipakai
sebagai senjata
Dalam berjuang gigih tarung
perebutkan ayam betina
Setiap pukul dua, lewat tiga puluh menit,
di pagi hari
Ayam jagoku, berkukuruyuk nyaring
seperti bernyanyi
Berdendang kumandang, menguak pagi nan
gelap sepi
Bangunkan aku untuk pergi, laksanakan
tugas profesi
Ajar siswa dan siswi di sekolah tuk mata
pelajaran seni
Ayamku suka makan ulat yang ada di
daun pohon obat
Sirih, jeruk limo, bluntas, kelutuk, taliman, tapak
jagat
Semua ayam pejantan yang ada, tiada
berani mendekat
Sebab mereka tak memiliki taji, tiada
merasa lebih kuat
Bahkan musang mendengar kukuruyuknya
lari mencelat
Aku memanglah suka sekali punya ayam
jago seperti ini
Bunyi kukuruyuknya nyaring tinggi tak
pula tertandingi
Bertubuh kokoh, kuat, berani tarung untuk
melindungi
Ayam betina dan anak-anaknya dari careuh
dan rajawali
Yang selalu saja mengintai saat pagi
maupun malam hari
Bumi
Pangarakan, Bogor
Kamis,
09 Juli 2015 – 03:45 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar