Sabtu, 26 Maret 2016

“BATU HITAM HAJAR AL-ASWAD” Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet : Sajak dan Puisi Ki Slamet
Minggu, 27 Maret 2016 - 01:10 WIB


Batu Dari Syurga "Hajar Al-aswad"

“BATU HITAM HAJAR  AL-ASWAD”
Karya : Ki Slamet 42

Terdapat batu hitam Hajar Al-Aswad  namanya
Di letakkan  di  penjuru timur  Ka’bah  lokasinya
Dipandanglah  suci  karena  batu itu dari syurga
Oleh  seluruh  kaum muslimin  di  seluruh  dunia
Saat thawaf sunnah membelai dan menciumnya

Hajar Al-Aswad lebih dari sejengkal panjangnya
Sedang lebarnya,  dua per tiga jengkal kira-kira
Batu itu dikelilingi perak murni sebagai ikatnya
Sehingga keindahan perak mantul pada batunya
Pancarkan kesejukan dan keindahan tiada tara
 
Umar bin Khattab saat cium batu itu berkata :
“Demi  Tuhan,  Hajar  Al-Aswad itu sebenarnya
Cuma batu  yang tak memberi manfaat apa-apa
Jika saja, aku tak lihat Nabi s.a.w. menciumnya
Sungguh,  aku pun tidak akan menciumnya pula”

Dalam jalan sejarahnya  banyak yang telah coba
Curi  Hajar Al-Aswad dengan bermacam upaya
Mereka adalah orang-orang dari suku Jurhuma
Suku Liyad Al-Amaliqah dan kaum Al-Qamatha
Seperti Abu Thahir bin Al-Hasan al-Qarmathya

Tahun 317 H.  Abu Thahir  berhasil mencurinya
Batu  Hajar Al-Aswad  dibawa  ke  negeri Kufa
Ditaruh pada tiang ke tujuh mesjid Kufah Raya
Tujuannya supaya orang beribadah haji ke Kufa
Namun batu kembali ke Ka’bah, tempat semula

Tetapi keadaannya  tiada lagi seperti sedia kala
Batu itu pecah  akibat pencurian semena-mena
Abu Thahir membongkarnya dengan cara paksa
Menurut Thursusy,  Hajar Al-Aswad tiada bisa
Tenggelam, tak bisa panas meski dibakar dahana

 
Minggu, 27 Maret 2016 – 24:47 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor

Referensi:
C. Israr, "Sejarah Kesenian Islam"
Bulan-Bintang - Jakarta 1978
 

Jumat, 25 Maret 2016

“KISAH PENJUAL BUAH SEMANGKA” Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet 42 : Sajak dan Puisi Ki Slamet 42
Sabtu, 26 Maret 2016 - 03:55 - WIB
 
“KISAH PENJUAL BUAH SEMANGKA”
Karya : Ki Slamet 42

Ketika aku berjalan sendirian di saat tengah hari
Di Pasar Jatinefara yang nampaklah ramai sekali
Dengan bermacam kegiatan profesi yang digeluti
Berjuang keras hanya untuk mencari sesuap nasi
Demi kelangsungan hidup keluarga anak dan istri

Persis di depan gereja tua ada penjual semangka
Yang bagiku penampilannya begitu amat berbeda
Jika dibanding dengan penjual semangka lainnya
Yang kumal dengan peluh membasahi pakaiannya
Sebab Mentari siang itu bersinar begitu teriknya

Rasa haus dahaga di kerongkongan mulai terasa
Maka segera kuhampiri saja si penjual semangka
Lalu kutanya berapa harga semangka sebuahnya
Si penjual semangka itu  hanya diam seribu basa
Tapi akhirnya ia menjawab juga dengan berkata,

“Tuan,  aku tak mau jika  nantinya tuan kecewa
Maka sebaiknya,  tuan  cobalah dulu  semangka
Yang saya jual ini,  sedang soal harga  nanti saja
Jika tuan  sudah merasa cocok dengan rasanya
Tuan, semangka beri efek positif bagi raga kita!”

Mendengar jawaban dari  sang penjual semangka,
Aku menjadi sedikit terperangah juga  dibuatnya
Maka, aku pun ajukan pertanyaan lagi kepadanya
“Maaf pak, saya masih belum jelas apa maksudnya
Semangka memberi efek positif buat tubuh kita?”

“Tuan, sebab semangka kandung zat likopen tinggi
Antioksidan terdapat dalam buah berwarna-warni
Utama buah-buah berwarna merah bukan stroberi
Begitu yang saya baca dalam buku-buku referensi
Bahkan kanker prostat, jantung dapat dikurangi.”

Demikian lancar  dan berisi sang penjual semangka
Jelaskan manfaat  dan  kegunaan buah yang di jaja
Kepada setiap calon pembelinya  yang merasa suka
Dengan pelayanan sangat ramah yang diberikannya
Dan, aku jadi bertanya-tanya seperti tiada percaya

Dalam keadaan masih terkesima  penjual semangka
Melanjutkan kata-katanya yang penuh daya pesona,
“Oya,  tuan!  buah  berair  Citrullus lanatus ini juga
Kaya  akan  Vitamin B6,  suatu zat penting yang bisa
Rangsang hormon otak untuk atasi panik cemas jiwa

Bukan Cuma itu, semangka pun kaya akan vitamin C
Dan vitamin A Yang bisa memperkuat, menjaga penuh
Serta  bantu  enerji  daya tahan dan kekebalan tubuh
Pun, memperlambat proses penuaan fisik yang ampuh
Selain itu, mencegah kebutaan, infeksi, tubuh  rapuh

Demikian luasnya pengetahuan sang penjual semangka
Terkait barang dagangannya sampai akupun terkesima
Kata bicara menandai dia bukan pedagang buah biasa
Tutur katanya  kandung referensi akademik berlogika
Maka tak sungkan lagi aku pun ajukan lagi satu tanya

“Oya,  pak!  jika demikian,  bagaimanakah  caranya kita
Bisa mengetahui buah semangka yang masak dan tua?”
Tanyaku, seraya ambil satu buah semangka yang dijaja
Kemudian  aku lempar-lempar ke atas  setinggi kepala
Pedagang semangka itu tersenyum yang diselingi tawa

“Baik, tuan!  Saya akan jelaskan dengan sebaik-baiknya,
Tuan  ketuk saja kulitnya,  jika ada rongga itu artinya
Buah semangka itu  sudah bisa kita mengkonsumsinya
Jika suaranya terdengar masih berat artinya semangka
Masihlah muda, belumlah bisa kita ‘tuk menyantapnya

Ketika aku asyik nikmati semangka  pilihan si pedagang
Yang banyak kandung air hingga rasa dahagapun hilang
Nampak keluar dari pintu kendaraan hitam jenis kijang
Tiga wanita cantik, manja, panggil nama sang pedagang
“Pak Pandu, kami siap hadir mengikuti kuliah sekarang!”

Meihat dan menyaksikan peristiwa itu,  baru aku tahu
Bahwa  ternyata,  sang  pedagang  buah  semangka itu
Seorang  yang  berprofesi  sebagai dosen  di salah satu
Perguruan  tinggi  yang  sengaja ke situ  ingin bertemu
Dengan teman karibnya  semasa masih di  SMA dahulu


Minggu, 26 Maret 2016 – 03:07 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor

 

Kamis, 24 Maret 2016

“PERILAKU GOMBAL SANG PEMBUAL” Karya : Ki Slamet Priyadi

Blog Ki Slamet 42 : "Sajak dan Puisi Ki Slamet 42"
Sabtu, 25 Maret 2016 - 09:42 WIB


“PERILAKU GOMBAL SANG PEMBUAL”
Karya : Ki Slamet Priyadi

Aduhai memang macam-macam kesenangan orang
Dalam menghiasi warna kehidupan di alam bayang
Ada yang sukanya minum hingga mabuk kepayang
Bergadang di larut malam riang bersenang-senang
Lupakan segala problema hidup jiwa yang gamang

Tapi ada lagi yang membuat hati jadi keki antipati  
Orang yang hobinya sebar tebarkan berita sensasi
Pergi sana-sini cepat berlari berputar kian kemari
Semua tetangganya didatangi dikunjungi didekati
Hanya untuk salur gibah yang selalu geliat di hati

Namun kitapun mestinya juga lakukan introspeksi
Karena kebanyakan dari kita pun juga suka sekali
Berbuat gibah baik disadari ataupun tak disadari
Saat kita ngobrol ngalor-ngidul sambil minum kopi
Atau ketika kita merenung diri di kamar yang sepi

Kita pun kadang bersikap gombal sering membual
Berbohong menipu jadi perilaku yang terus dijual
Sembunyi  di balik selimut putih bermotif tumpal
Manjakan segala marwah hitam yang menggumpal
Menjual konsep gombal dengan harga yang mahal

Berpakaian bertampilan laksana orang-orang suci
Seperti begawan kiayi bahkan para wali mumpuni
Miliki ilmu sulap tinggi cuma untuk membohongi
Agar bualannya dapatlah diterima dan dipercayai
Hidup bergelimangkan harta kemewahan duniawi 
  
Akan tetapi  apa arti dan manfaat dari itu semua
Jika cuma bahagia di alam dunia tak di alam baka
Lupakan jauhkan segala kebenaran ajaran agama
Yang menjadi kunci pembuka pintu masuk sorga
Tempat kebahagiaan yang lestari abadi selamanya


Minggu, 25 Maret 2016 – 07:33 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor