Sabtu, 20 April 2019

"PESAN BULAN DI BALIK AWAN" Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet 42 : "Sajak Puisi Ki Slamet 42
Sabtu, 21 April 2019 - 08:15 WIB

BULAN DI BALIK AWAN (FOTO: SP)
Bulan di balik awan
PESAN BULAN DI BALIK AWAN
Karya : Ki Slamet 42

Ketika malam mulai merayap perlahan
Aku menelusur jalan setapak di tepian
Sungai Ciliwung yang airnya kehitaman
Amat kotor banyak sampah berserakan

Di langit bulan sembunyi di balik awan
Cahayanya putih pun kuning keemasan
Pancaran sinarnya dipenuhi kesejukan
Bagaikan kasih ibu di sepanjang zaman

Di saat kaki mulai terasa lelah berjalan
Maka aku pun duduk sandarkan badan
Pada batang pohon yang ada di tepian
Kepala tengadah mata tatap rembulan

Bulan itu seperti bicara beri wejangan :
Agar beriman dan taqwa kepada Tuhan
Berasah, asih, asuh kepada setiap insan
Ramah pada hewan dan alam lingkunan

Merasa diri paling religius, singkirkan!
Merasa diri paling benar, hilangkan!
Merasa diri paling pintar, lenyapkan!
Merasa diri paling terkuat, sirnakan!

Sabtu, 21 April 2019 – 08:05 WIB
—KSP42—
Di Kp. Pangarakan, Bogor

 

Jumat, 19 April 2019

"SENADUNG KIDUNG DUSTA" Karya Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet 42 : "Sajak Puisi Ki Slamet Priyadi 42"
Sabtu, 20 April 2019 - 06:21 WIB
 
Image "Ki Slamet" (Foto: SP)
Ki Slamet 42
“SENANDUNG KIDUNG DUSTA”
Karya: Ki Slamet 42

Senandung kidung dusta terus bergema  
Keras menggelegar mengusik marcapada
Seakan murka lihat ulah prilaku manusia
Tak lagi punya unggah-ungguh dan etika

Dimana saja berada mengumbar syahwat
Nafsu angkaranya pun selalu menggeliat
Siapa saja yang memberi wejang nasehat
Tak sekalipun didengar apalagi dicermat

Yang digugu dan ditiru hilang rasa malu
Yang digdaya kuasa cengkeramkan kuku
Hingga cakarnya hujam ke jantung kalbu
Hingga mengalirlah darah hitam mendalu

Merasuklah dalam mengotori rasa social
Masyarakat kecil yang kian bernasib sial
Jatuh terperosok ke dalam kubang bual
Menjadilah korban iming-imingan gombal

Kp. Pangarakan, Bogor
Jumat, 19 April 2019 - 22:40 WIB
(KSP42)
 

Kamis, 18 April 2019

"KITA ADALAH INDONESIA" By Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet 42 : "Sajak Puisi Slamet Priyadi"
Jumat, 19 April 2019 - 13:06 WIB

Kita Indonesia

Kita Indonesia

“KITA ADALAH INDONESIA”
By Ki Slamet 42

Kenapa kita sebarlah fitnah di segala ranah
Lakukan antrak-intrik sumeringahkan wajah
Seperti sosok Sangkuni yang berkacak gagah
Di balairung istana Astinapura yang megah

Wahai saudaraku, janganlah mudah percaya
Dengan berita dusta yang pecah-belah kita
Tetap kita bersatu dalam bingkai Pancasila
Bhineka tunggal ika berbeda tapi satu juga

Meskipun kita berbeda suku adat budaya
Meskipun kita saling berbeda-beda agama
Meskipun kita juga berbeda-beda bahasa
Tetapi kita semua satu Bangsa Indonesia

Hayo mari semua bulatkanlah tekad baja
Marilah kita bekerja membangun negara
Marilah kita berkarya membangun bangsa
Jaya selalu Negaraku Republik Indonesia

Jumat, 19 April 2019 – 09:41 WIB
—KSP42—
Di Kp. Pangarakan, Lido-Bogor

Rabu, 10 April 2019

Ki Slamet 42 : BALADA JALAN RAYA CIAWI-SUKABUMI (TERIMAKASIH PRESIDEN JOKOWI)

Blog Ki Slamet 42 : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Kamis, 11 April 2019 - 07:49 WIB

Terima Kasih Presiden Jokowi (Foto: Google)
Presiden RI Ir. Joko Widodo

Jln. Raya Ciawi-Sukabumi (Foto: SP)
Jln. Raya Ciawi-Sukabumi

SAJAK JALAN RAYA CIAWI-SUKABUMI
( Terimakasih Bapak Presiden Jokowi )
By Ki Slamet Priyadi

Sudahlah lama aku ingin sekali menulis sajak ini
Sajak literasi tentang jalan raya Ciawi-Sukabumi
Dulu di sepanjang jalan ini di sisi kanan dan kiri
Hanya hampar sawah membentang hiasi hari-hari

Pohon cengkeh dan cemara berderet berjejeran
Bagai perempuan petani yang berjalan beriringan
Bagai para lelaki petani sedang bajak persawahan
Menyongsong masa depan nan penuhlah harapan

Jernihnya air Cisadane mengalir membentur batu
Di bawah jembatan yang simpan cerita masa dulu
Beribu-ribulah kembang hiasi semak-semak perdu
Ba’ bidadari mandi kekemben merah, kuning, biru

Berjuta ikan, udang kecil meruah di danau Lido
Sekelompok kera bergelayutan berbojolah libido
Burung-burung bangau pun riang berterbangan
Di hamparan danau mangsa udang dan ikan-ikan

Kini di sepanjang jalan Raya Ciawi-Sukabumi ini
Sudah nyaris tiada keasrian dan keindahan lagi
Di kanan maupun di sisi kiri jalan banyak dihiasi
Pertokoan warung-warung nasi dan warung kopi

Bahkan pabrik-pabrik berdiri kokoh julang tinggi
Rubah hamparan sawah, cemara dan pohon kopi
Yang daunnya melambai ditiup angin sepoi-sepoi
Hijau berkilauan disinari cahaya sang  Surya pagi

Kemacetan kendaraan pun masih saja di sana-sini
Tak pernah berakhir dari pagi hingga malam hari
Menggantilah suara detak iramanya gerobak sapi
Berjalan tertatih bawa batang-batang bambu awi

Tetapi semenjak jalan tol Bocimi terbangun rapi
Kemacetan pun telah menghilang sirna tiada lagi
Mereka para sopir pengguna jalan riang berseri
Tidak lagi berkeluh kesah macetnya transportasi

Dan aku hanya bisa berdoa kepada Illahi Rabbi
Semoga Presiden Joko Widodo terpilih kembali
Di ajang Pemilu pilres Rabu, 17 April 2019 nanti
Menjadi Presiden NKRI  untuk yang kedua kali

Karena di bawah pemerintahan Presiden Jokowi
NKRI fakta nyata semakin maju dan berprestasi
Walau masih ada kekurangan di sana dan di sini
Tentu itu akan tercoveri di periode kedua nanti

Bumi Pangarakan, Bogor
Kamis, 11 April 2019
—SP42—