Sabtu, 22 Oktober 2016

AL-QUR’AN ITU ENERGI KEKUATAN Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Minggu, 23 Oktober 2016 - 10 : 27 WIB

Image "Al-Qur'am Itu Energi Kekuatan" ( Foto : SP )
Al-Qur'an Itu Energi Kekuatan

“AL-QUR’AN ITU ENERGI KEKUATAN”
Karya : Ki Slamet 42

Al-Qur’an itu kitab suci firman Ilahi berisi kebenaran
Yang kebenarannya  bisa dibuktikan  dalam kenyataan
Tak satu bangsa jin dan manusia  mampu memalsukan
Baik dalam bentuk rupa tulisan  maupun dengan lisan
Karena orijinalitasnya ‘lah dijaga langsung oleh Tuhan

Al-Qur’an itu kalam Ilahi  mu’dzizat Nabi akhir zaman
Berisi pedoman tuntunan rukun Iman Islam dan Ihsan
Karya sastra  maha tinggi  berhiaskan  seni keindahan
Menjadi pedoman dan acuan dasar  dalam kehidupan
Baik di alam kemayaan maupun  di alam kelanggengan

Al-Qur’an itu  kebenaran yang menguatkan keyakinan
Dan keyakinan itu akan menumbuhkan satu kekuatan
Maka jadikanlah kebenaran, keyakinan, dan kekuatan
Al-Qur’an  ‘tuk mengatasi berbagai  soalan kehidupan
Dengan alas lambaran rasa percaya pada kasih Tuhan

Al-Quran itu berisi pokok-pokok ajaran  Agama Islam
Yang  dibawa  Baginda Muhammad Nabi akhir zaman
Demi  ‘tuk kebahagian umat manusia di semesta alam
Agar hidup tak tersesat  di dalam jagad kemaksiatan
Bergandenglah akrab dengan dosa dan kemungkaran

Karenanya  jadikan Al-Qur’an itu  bacaan keseharian
Tadaburkanlah ayat-ayatnya lalu kemudian diamalkan
Dalam setiap langkah pancarkanlah cahaya Al-Qur’an
Janganlah sampai redup  jadilah  penerang kegelapan
Menjadilah sosok “Pelita Kehidupan”sepanjang zaman

Bumi Pangarakan, Bogor
Minggu, 23 Oktober 2016 – 09 : 52 WIB
 

YA ALLAH, YA TUHAN KAMI Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Sabtu, 22 Oktober 2016 - 15 : 02 WIB

Image "Ki Slamet 42" ( Foto : SP )

“YA ALLAH, YA TUHAN KAMI”
Karya : Ki Slamet 42

Ya Allah,  sesungguhnya Engkau mengetahui
Bahwa  kami semua berkumpul di  tempat ini
Semata-mata untuk melakukan tugas profesi
Maka, berikanlah kami  kelancaran pedagogi
Di dalam mendidik mengajar siswa-siswi kami

Ya Tuhan kami, Kaulah Rabb Maha Pengasih
Beri kami pikiran nan terang, hati nan bersih
Agar dalam melakukan tugas, berpikir jernih
Dipenuhi rasa asuh, rasa asah, dan rasa asih
Hingga tiada siswa siswi kami merasa tersisih

Ya Allah Engkaulah Maha Pemberi kesehatan
Berikanlah kami, sehat iman, dan sehat badan
Agar dengan itu kami mampulah mewujudkan
Sekolah penuh keindahan,  resik, dan nyaman
Sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan
  
Ya Tuhan kami, Kaulah pemberi keselamatan
Selamatkanlah kami  dari  segala bala siksaan
Di alam dunia  maupun di alam kelanggengan
Selamatkan pula keluarga, sobat handaitolan
Kami agar tetap damai dalam rasa persatuan

Ya Rabb zat maha suci pencipta alam semesta
Kaulah pemberi ampun kepada insan pendosa
Maka ampunilah segala dosa-dosa kami semua
Hidupkanlah kami semua  dengan ma’rifat-Mu
Dan matikanlah kami dalam syahid di jalanMu

 Bumi Pangarakan, Bogor
sabtu, 22 Oktober 2016 – 11:43 WIB

Sabtu, 15 Oktober 2016

AJARAN MUNKAR SYEH SITI JENAR Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Minggu, 16 Oktober 2016 - 06 : 50 WIB

Image "Syeh Siti Jenar" ( Foto : SP )
Siti Jenar

“AJARAN MUNKAR SYEH SITI JENAR”
Karya : Ki Slamet 42

Tuhan itu Ruh tertinggi cipta semesta alam ini
Maulana  mulia  dan  utama pun  mahalah  suci
Ruh nan maha sempurna pun jua mahalah sakti
Dialah rupa Hyang Widdhi jelma manusia sejati
Meski semesta dikelilingi  Dia tak akan ditemui

Ruh maulana yang utama itu ada di dalam diri
Ya,  Dia ada  di dalam diri  manusia itu sendiri
Apabila manusia mati  tentu jasadnya kembali
Balik ke asal membusuk hancur jadi tanah siti
Ruhnya kembali menyatu pada Ruh maha suci

Jika dikaji  dan  didalami  ajaran  Siti Jenar ini
Ada kesamaannya dengan ajaran Hindu agami
Manusia ruh universal asal segala yang ada ini
Ruh yang tak berawal  tak berakhir  ruh abadi
Yang tak terikat oleh indera  maupun jasmani

Radhakrisnan berkata  bahwa,  Kita meyakini
Pada diri kita ada sesuatu rasa yang melebihi
Kebajikan dan kejahatan diri tak pernah mati
Tak dilahirkan tak rusak  meski rusak jasmani
Dan, kebaikan keburukan itu pasangan abadi

Siti Jenar, dia mengaku-aku Tuhan Ilahi Rabi
Hal ini terindikasi  saat ia menolak berdiskusi
Tentang ajaran agamanya dengan Sunan Giri
Siti Jenar berpesan  pada utusan Sunan Giri
Bahwa dia tak mau hadir tanpa bersama Ilahi

Sunan Giri pun  kembali kirim utusannya lagi
Undang Siti Jenar Allah agar mau berdiskusi
Tapi  kembali Siti Jenar menjawab  diplomasi
Bahwa  Allah tak bisa hadir tanpa Jenar Siti
Lalu  Sunan Giri undang Siti Jenar dan Ilahi

Kali ini  Syeh Siti Jenar barulah  mau penuhi
Undangan Sunan Giri untuk berdiskusi religi
Maka berangkat Siti Jenar temui Sunan Giri
Di  Masjid Demak  yang sudah  lama menanti
Siti Jenar rasakan satu dengan Allahu Rabbi

Bumi Pangarakan, Bogor
Minggu, 16 Oktober 2016 – 06:09 WIB

R e f e r e n s i :
YB. Prabaswara, Siti Jenar Cikal Bakal Faham Kejawen
Penerbit – ARMEDIA – Jakarta  

Jumat, 14 Oktober 2016

MIMPI MENJELANG PAGI Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Sabtu, 15 Oktober 2016 - 09 : 38 WIB

Image "Kaki Gunung Salak" ( Foto : SP )

“MIMPI MENJELANG PAGI”
Karya : Ki Slamet 42

Di malam Jumat saat menjelang pagi tiba
Ada rasaan kantuk yang tiada bisa direda
Sehingga kedua mataku  nampak berkaca
Berwarnalah merah berpeluhkan air mata
Meski berkerut mengkeriput tiada dirasa

Aku telusuri juga jalan sunyi gelap gulita
Jalan setapak yang masih rupa belantara
Di kaki gunung Salak yang berharta tirta
Diexploitasi tak henti tanpa lagi menjaga
Bahwa  suatu ketika  tirta itu akan sirna

Orang-orang kota pengusaha nan jumawa
Hanya berpikir cuma keuntungan semata
Rekrut pekerja via yayasan bentukkannya
Jika pelamar kerja maulah cepat diterima
Mereka harus bayar sejumlah uang muka

Kerja  pun  dengan  sistim kontrak sahaja
Gaji tidaklah layak selalu dibayangi pehaka
Pekerja  cuma bisa mengeluh tak berdaya
Sungguhlah miris habis apalagi mau dikata
Karena hampir semua begitulah realitanya

Meskipun gerimis dan dinginlah pula cuaca
Meskipun pandanganku suram tak berkaca
Aku teruskan langkah berjalanlah ke muka
Cari kedai kopi untuk menghangatkan raga
Yang makin dingin merasuk mencekam rasa

Nampak di depan sana  ada kedai yang buka
Tepat berada di ujung jalan bersimpang tiga
Beratap jejeran daun kering  belarak kelapa
Berpelayan  perempuan  jelita  separuh baya
Jerat pikat kembang kedai  berdaya mantra

Tiba di kedai akupun pesan kopi tak bergula
Pelayan kedai itu buatkan pesananku segera
Harumnya bau aroma kopi saat dingin cuaca
Lincah gemulai wajah sumeringah nan manja
Sadarkan aku darilah mimpi indah suka ceria

Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 15 Oktober 2016 – 08:28 WIB