Rabu, 22 Juli 2015

“ANALISA ISLAMI LAKON JIMAT KALIMASADA” Karya : Ki Slamet 42

Image "Pandawa Lima" ( Foto: Google )
Pandawa Lima

“ANALISA ISLAMI LAKON JIMAT KALIMASADA”
Karya : Ki Slamet 42

Ada cerita tentang senjata pusaka,  Jimat Kalimasada
Yang kesaktian dan keampuhannya sungguh tiada tara
Dimiliki oleh putra pertama Pandawa lima,  Yudhistira
Raja berwatak penyabar bergelar Prabu Darmakusuma

Jimat Kalimasada merupakan pusaka warisan keluarga
Diperoleh secara temurun dari moyang Pandawa Lima
Begawan Parasara,  sosok mumpuni, sakti mandraguna
Dihormati oleh semua keluarga, Pandawa dan Kurawa

Suatu ketika,  Sang Dewa Srani  curhat kepada ibunya
Dia,  Betari Durga, seorang istri dari Sang Betara Kala
Dan, Dewa Srani pun mengutarakan akan keinginannya
Bagaimana caranya, agar menjadi raja menguasai dunia:

“Ibunda, sesungguhnya ananda ini mempunyai cita-cita,
Ingin  sekali  mengusai dunia.  Bagaimanakah  caranya?”
Mendengar pertanyaan itu, menjawablah Betari Durga:
“Srani, syaratnya kau harus memiliki Jimat Kalimasada!”

Mendengar jawaban ibunya, Dewa Srani kembali tanya:
“Jika begitu, Dimana, dan bagaimana mendapatkannya?”
“Kau  haruslah  mencurinya dari  Prabu Darmakusuma,
Putera tertua Pandawa Lima di Negeri Amarta pura!”

Singkat cerita, maka Dewa Srani dengan kesaktiannya,
Dengan  cara mencuri,  bisa memiliki Jimat Kalimasada
Akan tetapi jimat itu bisa direbut kembali oleh Arjuna
Satria sejati panengah Pandawa yang sakti mandraguna

Lakon carangan yang berkisah tentang Jimat Kalimasada
Kreasi murni, ciptaan pujangga Islam dari Demak Bintara
Jimat atau azimah adalah sesuatu yang sakti dan bertuah
Sada atau syahadah berarti bukti diri bersaksi bersumpah

Dengan demikian perkataan,  Azimah  Kalimah  Syahadah
Atau Jimat Kalimasada berarti miliki kesaktian atau tuah
Yang hebat luar biasa  hingga tiada bisa dibuat jadi lemah
Yang dipunyai  keluarga Pandawa Lima  yang gemah ripah

Adapun Pandawa Lima bermakna Rukun Islam yang Lima
Putra yang pertama Yudistira, kedua Bima, ketiga Arjuna
Keempat dan kelima,  yaitu sikembar Nakula, dan Sadewa
Syahadat, Shalat, Puasa Ramadhan, Zakat, Haji Mabrura

Yudistira,  pada  diri sang  pemuka Pandawa si penyabar ini
Di atas kepalanya,  di sumpingnya,  tersembunyi kertas suci
Nan putih bersih, yang di dalamnya tertera tulisan kaligrafi
Dua Kalimah Syahadah,  bersaksi diri penganut religi Islami

Bima Sena,  di lengannya mengenakan gelang supit urang
Kepala dan wajahnya selalu menatap merunduk pandang
Layaknya orang yang sedang lakukan shalat, sembahyang
Tak mau henti kerja bagai Shalat yang tak bisa di halang

Bima bertubuh tinggi besar, soko guru keluarga Pandawa
Memiliki aji-aji Panca Naka kekuatan sakti ada di jari lima
Itu selalu digenggamnya kuat-kuat sebagai senjata pusaka
Maknanya, jika shalat hikmat tubuh sehat kuat tiada tara

Arjuna, satria Panengah Pandawa ini miliki keteguhan jiwa
Berwajah tampan, putih bersinar,  karena sukalah bertapa
Laksana orang yang suka lakukan puasa, jiwa kuat berjaya
Miliki energi daya kekuatan supra, baik jiwa ataupun raga

Makula dan Sadewa,  si kembar ini, keduanya rajin bekerja
Suka berdandan, berpakaian bagus, indah dipandang mata
Bagai orang yang suka keluarkan zakat, berhaji,  berderma
Karena rajin, dan giat bekerja,  maka cukup kaya berharta
  
Adapun Dewa Srani,  yang merupakan putera  Betara Kala
Anak Betari Durga melakukan pencurian Jimat Kalimasada
Dan ingin menguasai dunia di bawah perintah kekuasaannya
Itu artinya, ada tangan jahat yang ingin rusak aqidah agama

Mereka tiada suka jika Islam berkembang di seluruh dunia
Maka,  dengan berbagai macam kekuatan,  yang dimilikinya
Melalui jalur politik, ekonomi, sosial, teknologi seni budaya
Terus susupkan pengaruhnya ‘tuk hancurkan moral bangsa

Jika dikaji,  dianalisa,  ada pesan terkandung dari Pujangga
Sang Pembuat  ini cerita wayang,  Lakon Jimat Kalimasada
Buat seluruh umat Islam,  yang ada di seluruh antero dunia
Tetap jaga aqidah,  amalkan ajaran Islam sepenuh jiwa raga

Bumi Pangarakan, Bogor
Kamis, 23 Juli 2015 – 05:06 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar