Kamis, 06 September 2018

Ki Slamet : "SANG BOMANTARA" Pupuh 4

Blog Slamet Priyadi
"Saja Ki Slamet Priyadi "  
Jumat, 07 September 2018 

Gunungan
Ki Slamet Priyadi:

SANG BOMANTARA
Pupuh IV ( 1 – 8 )

4.    Lahirnya Raden Samba Prawirajaya

(1)
 Alkisah Dewa Darma Dewa berada di gunung Tenunan
Ia berasyik masuk dengan sang permaisuri kesayangan
Di  saat permaisuri Dewi Darma Dewi beradu di ribaan
Janjinya kepada Sang Batara Wisnupun jadi terlupakan
Karena dia dengan istrinya akan pasti alami perpisahan

(2)
Menyadadari perpisahan itu tak bisa lagi ‘tuk dihindari
Dewa Darma tulis surat di atas lontar untuk permaisuri
Segala isi jiwa diungkap, dicurah dengan sepenuh hati
Diapun mengambil daun sirih sekapur lalu dia kunyahi Sepahnya ditaruh dalam puan, lalu ia peluk permaisuri

(3)
Diciumnya Sang istri Dewi Darma Dewi seraya berkata:
“Permaisuriku, belahan  jiwa kakanda yang amat jelita,
Jangan gusarkan kakanda sebab tak bicara sebelumnya
Kanda pergi karena penuhi janji kepada Wisnu Batara,
Jika tak terlanjur janji kanda tiadalah tinggalkan dinda.”

(4)
Setelah berkata sedemikian, Sang Dewa Darma Dewa Mengambillah bantal lalu diangkatlah kepala istrinya
Perlahan-lahan bantal diletakkan dibawah kepalanya
Sementara istrinya masih belum siuman dari tidurnya
Tidur sang permaisuri diperaduan begitulah lelapnya

 (5)
Dewa Darma ambil puan surat sepah, lalu ditaruhnya
Di sebelah bantal  kemudian turun dari peraduannya
Tinggalkan sang istri yang masih lelap dalam tidurnya
Untuk penuhilah janjinya menemui Sang Wisnu Batara
Nitis kedalam tubuh Dewi Jembuati istri Dewa Krisna

(6)
 Ketika itu Dewa Darma Dewa melihat burung bayan
Yang bertengger di atas pohon nagasari berkicauan
Maka Dewa Darma Dewa pun berkata pada bayan :
“Kamu melihat apa yang sudah aku lakukan, bukan?!
Dan kamu pun terus saja tak henti-henti berkicauan,

(7)
“Jikalau istriku Dewi Darma Dewi bangun dari tidurnya
Dia cari aku, katakan bahwa aku sudah turun ke dunia
Pergilah menjelma kembali kepada isteri Batara Krisna.”
Maka menjawablah burung bayan: “Baik Dewa Darma.”
Selanjutnya Dewa Darma Dewa pun turunlah ke dunia

(8)
Kononlah cerita tak berapa lama Dewi Jembuati hamil
Sebilan bulan kemudian iapun melahirkan bayi mungil
Amat elok parasnya, siapa melihat rasa ingin menjawil
Bermata bulat tatapnya tajam rambut hitam mengkriwil
Bala Dewa namailah bayi itu Raden Samba Prawirajaya.


Kp. Pangarakan, Bogor
Jumat, 07 September 2018
Pukul : 05:41 WIB

REFERENSI :
Balai Pustaka, “Sang Boma”
Penerbit : Balai Putaka 1978
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar