Blog Slamet Priyadi
"Saja Ki Slamet Priyadi "
"Saja Ki Slamet Priyadi "
Jumat, 07 September 2018
Gunungan |
Ki Slamet Priyadi:
SANG BOMANTARA
Pupuh
IV ( 1 – 8 )
4.
Lahirnya
Raden Samba Prawirajaya
(1)
Alkisah Dewa Darma Dewa berada di gunung Tenunan
Ia berasyik masuk dengan sang permaisuri kesayangan
Di saat permaisuri Dewi Darma Dewi beradu di ribaan
Janjinya kepada Sang
Batara Wisnupun jadi terlupakan
Karena dia dengan
istrinya akan pasti alami perpisahan
(2)
Menyadadari perpisahan
itu tak bisa lagi ‘tuk dihindari
Dewa Darma tulis
surat di atas lontar untuk permaisuri
Segala isi jiwa
diungkap, dicurah dengan sepenuh hati
Diapun mengambil
daun sirih sekapur lalu dia kunyahi Sepahnya ditaruh dalam puan, lalu ia peluk
permaisuri
(3)
Diciumnya Sang istri
Dewi Darma Dewi seraya berkata:
“Permaisuriku,
belahan jiwa kakanda yang amat jelita,
Jangan gusarkan
kakanda sebab tak bicara sebelumnya
Kanda pergi karena
penuhi janji kepada Wisnu Batara,
Jika tak terlanjur janji
kanda tiadalah tinggalkan dinda.”
(4)
Setelah berkata
sedemikian, Sang Dewa Darma Dewa Mengambillah bantal lalu diangkatlah kepala
istrinya
Perlahan-lahan
bantal diletakkan dibawah kepalanya
Sementara istrinya
masih belum siuman dari tidurnya
Tidur sang
permaisuri diperaduan begitulah lelapnya
(5)
Dewa Darma ambil puan
surat sepah, lalu ditaruhnya
Di sebelah bantal kemudian turun dari peraduannya
Tinggalkan sang
istri yang masih lelap dalam tidurnya
Untuk penuhilah
janjinya menemui Sang Wisnu Batara
Nitis kedalam tubuh
Dewi Jembuati istri Dewa Krisna
(6)
Ketika itu Dewa Darma Dewa melihat burung
bayan
Yang bertengger di
atas pohon nagasari berkicauan
Maka Dewa Darma Dewa
pun berkata pada bayan :
“Kamu melihat apa
yang sudah aku lakukan, bukan?!
Dan kamu pun terus
saja tak henti-henti berkicauan,
(7)
“Jikalau istriku
Dewi Darma Dewi bangun dari tidurnya
Dia cari aku,
katakan bahwa aku sudah turun ke dunia
Pergilah menjelma kembali
kepada isteri Batara Krisna.”
Maka menjawablah
burung bayan: “Baik Dewa Darma.”
Selanjutnya Dewa
Darma Dewa pun turunlah ke dunia
(8)
Kononlah cerita tak
berapa lama Dewi Jembuati hamil
Sebilan bulan
kemudian iapun melahirkan bayi mungil
Amat elok parasnya,
siapa melihat rasa ingin menjawil
Bermata bulat
tatapnya tajam rambut hitam mengkriwil
Bala Dewa namailah
bayi itu Raden Samba Prawirajaya.
Kp.
Pangarakan, Bogor
Jumat, 07 September 2018
Pukul
: 05:41 WIB
REFERENSI
:
Balai Pustaka,
“Sang Boma”
Penerbit
: Balai Putaka 1978
Tidak ada komentar:
Posting Komentar