SAJAK
SEEKOR KUPU-KUPU KECIL 2
Karya: Slamet
Priyadi
Ketika
aku membuka dan hidupkan laptop
Ada
kupu-kupu kecil hitam hinggap di layar
Meski
kupu-kupu itu hinggap hanya sebentar
Kemudian
terbang dan hinggap
lagi di layar
Lalu
terbang lagi dan kemudian hinggap lagi
Kali
ini hinggap di atas bungkus rokok anyar
Yang
baru aku
beli di warung Kang Damar
Tetangga
sebelah rumah orang Karang Anyar
Aku
biarkan saja kupu-kupu kecil itu hinggap
Aku
diamkan saja sama sekali tak aku anggap
Tapi sebentar kemudian ia lalu terbang sigap
Lalu berputar-putar di atas kepala
melayang
kemudian
hinggap lagi di atas bungkus rokok
yang
baruran saja aku
ambil isinya sebatang
Aku
masih tak pedulikan kupu-kupu kecil itu
Biarkan
ia bertandang di atas bungkus rokokku
Godek-godekkan
kepala dan sulurkan semotnya
Kulihat
matanya menatap gahar nanar ke arahku
Yang
sedari tadi sedang menulis tentang
dirinya
Akupun masih diamkan tak memperdulikannya
Beberapa
saat kemudian ia pun kembali terbang
Melayang
berputar-putar kelilingi sinar lampu
Sambil
menghisap rokok yang
ada di jemariku
Dan
minumsecangkir kopi hangat-hangat kuku
Aku
terus saja menulis puisi ungkap inspirasi
Tiba-tiba
kupu-kupu kecil itu kagetkan aku
Ia
hinggap sebentar di telingaku
Serasa
menggelitikku
Serasa
mengusik jiwaku
Kupu-kupu
kecil itu bertandang
Hinggap
lagi di atas bungkus
rokok
Sambil
kepak-kepakkan sayap hitamnya
Sambil
terus angkat-angkatkan kakinya
Sambil
menjulur-julurkan sulur semotnya
Ke
arah bungkus rokok, seperti bicara:
“Wahai
Tuan lelaki tua!
Hentikan
saja kelepus hisap asap rokokmu
Sebab
itu tak baik dan banyak mudharatnya
Jagalah
selalu sehatmu, sebelum sakitmu
Jagalah
selalu hidupmu, sebelum matimu
Jagalah
selalu usiamu, sebelum ajalmu
Bumi
Pangarakan, Bogor
Sabtu,
15 Maret 2014 - 05:18 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar