Jumat, 20 Februari 2015

PUISI RELIGI SLAMET PRIYADI


Antara Plus dan Minus
Karya: Slamet Priyadi

Menurut hitung-hitungan ilmu matematika
Ilmu yang konsep berpikirnya berdasarkan logika
Logis, matematis dan bisa dibuktikan secara fakta
Menurutku harus dikritisi secara matemata pula
Mungkin saja pendapatku ini seratus persen salah 
Karena sepertinya mengada-ada dan salah kaprah

Mari kita kaji kita bahas, sudah pasti dan jelas
Satu ditambah satu hasilnya tentu menjadi dua
Satu dikalikan dua hasilnya tentu jadi dua juga
Dan empat dibagi dua hasilnya pun dua juga
Itu menurut hitung-hitungan yang sederhana
Di sekolah dasar kita pun telah mempelajarinya

Coba, mari kita kaji bersama tentang plus dan minus
Dari konsep hitung ilmu matematika yang teramat genius   
Apabila plus dikalikan plus hasilnya menjadi tetap plus
Jika minus dikalikan minus maka hasilnya menjadi plus
Jikalau plus dikalikan dengan minus hasilnya menjadi minus

Sekarang kita pikirkan secara logika matematika
Plus itu ada, bilangan angkanya adalah 1, 2, 3 dan seterusnya
 Angka-angka itu bisa dibuktikan dilihat secara nyata dan ada bendanya
Contoh sederhanya, 1 buah apel, 2 buah kepel, dan 3 buah mangga
plus dikalikan plus hasilnya plus, itu logis dapat dibuktikan secara nyata

Jika tadi kita bicara tentang plus, sekarang kita bicara tentang minus
Minus itu tak ada, bilangan angkanya lebih kecil dari nol
Angka nol saja bendanya tak bisa nongol
Apa lagi minus lebih kecil dari nol
yang hanya berupa simbol-simbol
Tak berujud, tak tampak, tak ada bendanya
 hanya bisa dibayang-bayangi dan diobrol-obrol
tetapi saat minus dikalikan minus hasilnya bisa menjadi plus
Plus itu ada, semestinya menjadi semakin tak ada

Jika begitu adanya, berarti dalam ilmu matematika
Mengakui juga sesuatu yang tidak berlogika
Tidak masuk akal dan irasional
Yang tak bisa dibuktikan secara visual
dalam referensi ilmu matematika
bilangan itu disebut bilangan irasional
Bilangan yang tidak masuk akal

Dari analisa tersebut di atas maka bisa kita simpulkan:

Kesimpulan pertama...
Ilmu matematika meskipun mengedepankan logika
Memiliki konsep dasar menyatukan antara logika dan non logika
Matematika memiliki konsep berpikir tentang kehidupan
Dari tak ada menjadi ada dan kembali tak ada


Kesimpulan kedua...
Minus itu negatif, dan kebanyakan orang-orang
mengidentikkannya dengan  perbuatan buruk 
Akan tetapi pada kenyataannya dan faktanya dalam kehidupan
 Sering kali sesuatu yang kita anggap buruk dan negatif
  Ternyata justru sebaliknya faktanya  adalah baik dan positif
 selanjutnya sesuatu yang kita anggap baik dan positif,
pada kenyataannya justru tidak benar malah negatif

Kesimpulan ketiga...
Lebih jelasnya antara plus dan minus, antara positif dan negatif,
antara kebaikan dan keburukan akan selalu berjalan bersamaan
akan selalu berjalan beriringan, akan selalu berjalan berdampingan
akan selalu bersatu, akan selalu  bersama-sama dalam satu ikatan
dalam keseimbangan di sepanjang waktu di sepanjang zaman

Kesimpulan keempat...
  keduanya merupakan harmoni hitam dan putih dalam satu kesetaraan
yang membuat dunia ini menjadi indah penuh dengan romantika
seperti instrumen musik piano yang terdiri atas tuts putih dan tuts hitam,
seperti juga wayang Semar yang berwajah putih dan berbadan hitam,
seperti juga sebuah komposisi lukisan yang penuh warna-warna,
  merah, putih, hitam, biru, kuning, hijau, Jingga dan lainnya

Kesimpulan kelima...
dan memang, kehidupan adalah sketsa warna-warna,
lukisan semesta karya Sang Maha Pencipta, Maha Segala
T u h a n !

Bumi Pangarakan, Bogor
Jumat, 03 Januari 2014 09:02 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar