BABEMU MEMANG GALAK
(Kenangan 1972)
Karya:
Slamet Priyadi 2012
Aku ungkap cerita awal pertama ini kisah
Ketika kita ketahuan
tertangkap basah
Di saat
kita pacaran ungkap keluh-kesah
Di tengah-tengah rimbun kebun singkong
Kebun milik babemu, Haji Ahmad Kokong
Yang terkenal galak di se antero kampong
Aku jadi lari kencang
lintang pukang
Berlari gancang pun tunggang langgang
Lompati jejeran pohon-pohon singkong
Yang panjang
melintang menghalang
Nafasku jadi
terasa kempis kembang
Dari jauh aku melihat telingamu dijewer
Awar-awer sarung bapakmu jadi ngawer
Kau pun berteriak meringis lalu menangis
Sementara itu aku hanya bisa melihat miris
Sambil bersihkan kotoran di pangsi jangkis
Yang baru saja dibelikan emak di pasar Kamis
Nyai, Babemu
memang sungguh teramat galak
Bicaranya keras menyalak dengan mata terbelalak
Melotot tajam
seperti harimau mau menerkam
Terasa mencengkeram
membuat hatiku seram
Pangarakan, Bogor
Selasa, 06 Mei 2014
SEBIDUK CINTA
(Kenangan 1974)
Karya: Slamet
Priyadi 2014
Aku bukanlah kamu, kamu bukanlah aku
Aku adalah aku, dan kamu adalah kamu
Sebelum kita ada, aku tak ada kamupun tak ada
Kemudian kita ada, aku ada kamu pun ada
Lalu kita berjumpa tapi tak pernah tegur sapa
Saat aku ke sana justru kamu kemari
saat aku ke sini justru kamu ke sana
Lalu kita pun jadi ke sana dan kemari
Ke sini dan ke sana saling berputar
Saling berbalik berbalik dan berputar
Aku adalah aku, dan kamu adalah kamu
Sebelum kita ada, aku tak ada kamupun tak ada
Kemudian kita ada, aku ada kamu pun ada
Lalu kita berjumpa tapi tak pernah tegur sapa
Saat aku ke sana justru kamu kemari
saat aku ke sini justru kamu ke sana
Lalu kita pun jadi ke sana dan kemari
Ke sini dan ke sana saling berputar
Saling berbalik berbalik dan berputar
Saling berputar dan berbalik
Pada akhirnya kita saling bicara
Bersentuh kata bersentuh
rasa
Bersentuh jiwa dan bersentuh raga
Bersama-sama dalam biduk asmara
Bersama-sama arungi samudra cinta
Bumi
Pangarakan, Bogor
Sabtu, 08 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar