“PANASNYA CUACA DI BULAN MEI”
Karya : Slamet Priyadi 42
Panasnya sinar sang Mentari bulan Mei di sepanjang pekan ini
Keringkan tumbuhan rumput ilalang yang berjejer layu lunglai
Di tepi sisian selokan yang airnya pun tak mengalir lancar lagi
Ikan-ikan cecere tak bisa bergerak bebas bahkan banyak mati
Ular-ular air tak mau menyantapnya sebab cecere terasa basi
Sudah tiga pekan panas Surya masih serasa membakar bumi
Air kali Cisadane yang mengalir jernih untuk cuci dan mandi
Juga kering hanya pasir batu yang berserakan di tengah kali
Tidak ada lagi bunga warna-warni yang tumbuh indah di tepi
Merona terpercik gemercik air Cisadane yang semakin sunyi
Hamparan sawah yang membentang luas tiada dipenuhi padi
Yang nampak dari kejauhan hijau-kekuningan di waktu pagi
Burung-burung pipit yang biasa melayang-layang kian kemari
Tak lagi nampak hiasi luasnya persawahan yang semakin sepi
Dan, burung-burung bangau pun hilang entah kemana pergi
Nyanyian katak bangkong yang berkwek kong di malam hari
Tak pernah terdengar lagi memecah heningnya malam sunyi
Yang terdengar hanyalah suara kendaraan yang tiada henti
Bersenandung parau di sepanjang siang, malam, hingga pagi
Merayap perlahan di atas jalan rusak berlubang bagai perigi
Cuaca panas terik yang datang di di hampir empat pekan ini
Setelah sebelumnya hujan deras terus guyur seluruh negeri
Langsung maupun tak langsung pengaruhi sikap laku insani
Di dalam hadapi masalah keluarga, masyarakat dan instansi
Apa lagi situasi politik di dalam negeri nampak makin anarki
Utan Kayu Selatan,
Minggu, 24 Mei 2015 – 16:18
WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar