Senin, 18 Mei 2015

KIDUNG LARA KALI SADANE Karya: Slamet Priyadi

Image "Ki Slamet 42" ( Foto: SP )
Ki Slamet 42

KIDUNG LARA KALI SADANE
Karya: Slamet Priyadi

Gemericik air kali Sadane yang membentur batu
Bunyi suara kemerisik daun-daun  pohon bambu
Bunyi jangkrik yang terus mengerik di balik kayu
Bunyi orong-orong  dan  kodok-kodok bangkong
Bunyi suara rintihan  anjing hutan yang melolong
Adalah konserto simphoni kloro-loro bolo kalong

Sementara manusia pongah, tamak, dan serakah
Masihlah seperti vampir-vampir penghisap darah
Berjalan dada kepala tengadah pamerkan gagah
Siapa mencegah disumpah serapah sampai kalah
Sebab di belakangnya ada uang harta berlimpah
Yang bisa tentukan sang pembenar jadilah salah

Kidung Sadane harmoni kehidupan mimpi bolong
Ungkapan rintihan alam yang kosong melompong
Dibalak, digasak, dirusak, oleh sang para garong
Maka luluh lantaklah lingkungan di segala ranah
Alam rusak dieksploitasi sungai dicemari limbah
Bermacam-macam ragam sampah melimpah ruah

Muak saksikan segala tingkah polah para bucirit
Yang  tak mau berhenti dan terus saja menggigit
Sebelum perut menjadi  tambun dan membuncit
Maka, ku langkahkan kaki turuni tepian Sadane
Melalui jalan setapak berundag batang kayugede
Dan, di atas sebongkah batu sebesar kerbo bule

Aku baringkan tubuh kepala tengadah ke akaca
Langit biru yang berhiaskan sang Dewi Purnama
Berjuta kemintang kerlap-kerlip indahnya kejora
Cahyanya sejukkan hati nan lara  gundah gulana
Raibkan atma carut  padamkan bara api di dada
Sirnakankan rasa amarah yang bergejolak di jiwa


Bumi Pangarakan, Bogor
Jumat, 15 Mei 201521:45 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar