BISIKAN RELIGI ANGIN PAGI
Karya: Slamet
Priyadi
Aku langkahkan
kaki berjalan tertatih-tatih
Di jalan
setapak yang becek, basah berbuih
Digenangi
air hujan gerimis yang turun lirih
Kudaki jalan
panjang berkelok dengan gigih
Berlatih
laku sabar meraih jiwa putih bersih
Semilir angin pagi yang berhembus
perlahan
Hujan gerimis
rinai yang basahi tetumbuhan
Jalan
yang dipenuhi belukar dan lata hewan
Tak surutkan
aku untuk teruskan berjalan
Melangkah
pasti telusuri bukit Pangarakan
Saat kakiku melangkah
tertatih, terseak-seok
Di jalan setapak yang
panjang berkelak-kelok
Dan hujan
gerimis bagai terus mengolok-olok
Ada desir semilir angin pagi berbisik selorok
Seperti
beri pesan religius yang penuh amok
Wahai tuan, makhluk Khalik Sang
Pencipta
Mengapakah masih berpolah angkara murka
Suka sekali menghujat, menghasut,
memfitna
Bersikap tamak, sombong, busungkan dada
Padahal
kau itu hanya makhluk tak berdaya
Mekploitasi air, daratan, udara di mayapada
Bahkan kutak-katik korupsi uangnya
negara
Adalah peristiwa
keseharian nyata dan fakta
Semua tak bisa lagi ditolerir keberadaannya
Sudah jauh
dari etika
dan perilaku beragama
Wahai manusia
makhluk Khalik Sang Pencipta
Jika Rab kita,
Tuhan kita sirnakan kasih-Nya
Jika Sang Khalik Pencipta Semesta ini murka
Tiada ada makhluk di
dunia mampu menunda
Karena itu, jauhkan perilaku kotor teernoda!
Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 16 Mei 2015│05:27 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar