Blog Ki Slamet 42: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis
Jumat, 03 April 2020 - 09.05 WIB
Jumat, 03 April 2020 - 09.05 WIB
Paduan Suara Guru SMPIT Annur Cimade
Unsur-unsur ini
dalam banyak tulisan tentang musik sudah terkenal, yaitu: irama (ritme), melodi, dan harmoni.
Ketiga unsur inilah dalam musik yang pertama-tama bersifat konstruktip.
Dalam arti, tidak boleh ditawar-tawar oleh pemain sebagai pernyataan musik itu,
sebagai bahan pembangunan yang bersifat
abadi. Kalau diganti irama, melodi dan
harmoninya, lagunya akan menjadi lain.
Yang disebut irama dalam musik sebetulnya lebih mudah
dirasakan daripada diterangkan. Irama, secara populer, adalah adanya
unsur-unsur dalam musik sebagai
pembagian berlangsungnya waktu yang memberi pernyataan
hidup kepada musik itu. Oleh karena irama itu, musik terasa mempunyai
gerak. Seringkali di dalam pemakaian sehari-hari, istilah irama dalam musik disamakan dengan matra (maat) atau metrum atau
birama. Itu tentu tidak benar.
Matra, metrum atau
birama bukanlah unsur-unsur yang memberi pernyataan hidup pada musik. Kita
membagi-bagi berlangsungnya musik dalam beberapa matra yang tetap, atau yang
tidak tetap, untuk membantu kita mempermudah menggunakan musiknya. Tanda-tanda
matra dalam dalam sebuah notasi musik (garis-garis yang vertikal dalam
paranada), kalaupun tidak ditulis, tidak mengurangi samasekali intisari
musiknya itu sendiri. Sebaliknya, irama adalah unsur mutlak musik. Tanpa irama
tidak musik.
Selanjutnya yang
dimaksudkan dengan melodi adalah:
rentetan nada-nada yang disusun secara ritmis
dengan ditetapkan ketinggiannya masing-masing. Unsur-unsur dalam melodi
yang menetapkan sifatnya adalah garis ketinggian nada-nada-nadanya dan irama.
Akhirnya, harmoni adalah susunan nada-nada yang
bersuara bersama-sama. Pelajaran mengenai harmoni dalam lembaga-lembaga
pendidikan musik untuk banyak orang merupakan mata pelajaran yang tidak begitu
mudah. Istilah harmoni dalam musik Timur mengikuti hukum-hukum yang berlainan.
Dengan sendirinya,
ketiga unsur irama, melodi dan harmoni tadi di dalam susunannya satu sama lain
dalam musik tidak hanya merupakan “jumlah” melulu dalam suatu komposisi. Musik
harus merupakan suatu pernyataan yang “melebihi” jumlah ketiga usur tadi.
Apa yang merupakan
kelebihin ini, kita coba bersama-sama meninjaunya secara tenang di bawah ini.
di dalam ilmu, sesuatu yang mempunyai nilai “lebih” daripada jumlah unsur-unsur
bangunannya disebut dengan bahasa Jerman “Gestalt”.
Dan musik musik adalah suatu “Gestalt”.
Pendenar musik yang baik adalah seorang yang dapat menikmati kelebihan daripada
apa yang secara fisik diterima oleh telinganya.
KSP42—
Kamis, 02 April 2020 – 15.05 WIB
P U S T A K A :
Sumaryo L.E.
Komponis, Pemain Musik dan Publik
Pustaka Jaya – Jakarta 1978
Tidak ada komentar:
Posting Komentar