Selasa, 14 April 2020

Ki Slamet 42: "DI MANAKAH ?"

Blog Ki Slamet 42: Sajak Puisi Ki Slamet Priyadi 42
Rabu, 15 April 2020 - 13.17 WIB
 
Image "Hujrah Nabi (Foto: Google)
Makam Nabi
D I  M A N A K A H  ?
By KiSlamet 42

Di manakah hujrah tempat Nabi
Hidup dalam kesederhanaan diri?
Di manakah hujrah tempat Nabi
Sering menerima wahyu dari Ilahi?

Di manakah gerangan tempat Nabi
Untuk mengatur siasat dan muslihat
Semata-mata ‘tuk kebahagiaan umat
Darilah dunia hingga sampai akhirat

Di mana gerangan pintu hujrahnya?
Yang terbuka bagi fakir miskin papa
Di mana tempat Nabi makan bersama
Di manakah hujrahnya Nabi, di mana?

Di mana tempat Nabi menambal gamis
Dan terompahnya yang robek terkikis
Di manakah gerangan lapiknya Nabi
Tempatnya berpikir dan merenung diri?

Di mana tempat tidur nabi bebaring
Di saat rasa senang susah dan gering
Di manakah tempat dapurnya Nabi
yang pernah tak berasap dan berapi?

Di manakah jenazah Nabi dibaringkan?
Saat kaum muslimin laki dan perempuan
Berjejer mengucap selamat perpisahan
Dengan air mata berlinang bercucuran

Tempat bersejarah itu ‘lah lenyap kini
Hujrahnya yang asli sudah tak ada lagi  
Dan tak mungkin lagi dapat dijumpai
Yang ada hujrah penuh kemewahan kini

Berhiaslah emas, bertahtakan berlian
Tiadalah lagi lagi wajah kesederhanaan
Yang selalu diajarkan Nabi akhir zaman
Dalam doanya memohon kepada Tuhan

“Ya, Allah! Janganlah jadikan kuburku
Sebagai berhala yang disembah orang.”
Sungguh mendalam arti dan maknanya
Seandainya semuanya itu masihlah ada

Dapat dilihat dikenang sepanjang masa
Olehlah umat Islam yang menziarahinya
Menjadilah teladan kesederhanaannya
Tetapi Di mana, di mana dan di mana ?

—KSP 42
Bumi Pangarakan, Bogor
Rabu, 15 April 2020 – 12:07 WIB
P u s t a k a :
C. Israr, Sejarah Kesenian Islam 1
Bulan Bintang – Jakarta 1978
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar