Ki Slamet Blog - Sajak Puisi Ki Slamet 42
Sabtu, 02 Juni 2018 - 09:11 WIB
Sabtu, 02 Juni 2018 - 09:11 WIB
Hallobogor.com, Bogor – Kamis, 29/3/2018|10:30 WIB – Calon
Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedie A Rachim inginkan kontestasi
pemilihan kepala daerah di kota hujan ini berjalan dengan damai. Hal itu
dikatakan lantaran belakangan kerap terjadi peristiwa ujaran kebencian (hate
speach) melalui media sosial.
Menurut mantan pejabat Komisi Pemeberantasan Korupsi
(KPK) itu, sejak awal ia bersama pasangannya, Bima Arya telah berkomitmen untuk
menjaga kondusifitas selama proses kampanye berlangsung. Dedie memaklum jika
masayarakat mempunyai pandangan tersendiri terhadapa paaangan calon kepala
daerah.
Oleh sebab itu, ia meminta agar seluruh warga Kota Bogor
tetap menjaga kerukunan selama proses kampanye yang berlangsung hingga akhir
Juni mendatang.
“Saya dan Pak Bima menginginkan proses Pilkada
berjalan dengan damai. Memang pencoblosan masih lama, yaitu tanggal 27 Juni.
Selama proses ke pencoblosan ada kampanye, nah mudah-mudahan semua warga
Kencana RW 09 melaksanakan kegiatan itu dengan damai, meskipun berbeda pilihan
namun harus tetap rukun dan kondusif untuk menjaga silaturahmi,” ucap Dedie
dihadapan puluhan warga Kencana, RW 9, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu
(28/3/2018) petang.
Menurut Dedie, dirinya bersama pasangannya yakni Bima
Arya sejak awal telah membuat komitmen kesepakatan selain dari pada kampanye
damai. Untuk melancarkan proses tersebut, ia tak ingin warga masyarakat
terpengaruh oleh ujaran-ujaran kebencian yang belakangan ini muncul di media
sosial.
“Saya dan Pak Bima sudah menandatangani
kesepakatan-kesepakatan. Selain proses kesepakatan kampanyenya yang damai, kami
memqng tidak saling membuat hatespech (ujaran kebencian). Jadi ini yang paling
penting. Pimpinan itu harus bisa menjaga kondusifitas seluruh warga. Tentu
harus juga bisa diikuti oleh pasangan calon lain. Saya mengimbau kepada
semuanya udah, jangan ada ujaran-ujran kebencian. Karena perbedaan itu
merupakan karunia. Jangan gara-gara berbeda warga jadi gak rukun,” papar Dedie.
Selian ujaran kebencian, Dedie juga mengimbau kepada
warga agar tidak terayu oleh politik uang, berbagi sembako, atau sogokan
lainnya. Sebab, hal itu tentu akan mencederai proses daripada pesta demokrasi
di Indonesia.
“Nah kebetukan ada dari Panwaslu. Jadi dalam proses
kampanye saat ini telah diatur oleh pemerintah dengan sedemikian rupa agar
tidak terjadi adanya politik uang. Jadi semua Paslon kita harapkan hanya
menjelaskan tentang visi misinya, tentang prestasinya. Jadi bukan karena ada
sesuatu imbalan dibalik itu,” tandasnya. (cep)
S u m b e r :
Hallobogor.com
Bogor – Kamis, 29/3/2018|10:30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar