Senin, 25 Juni 2018

Puisi Wayang : BOMANTARA 3 Karya Ki Slamet

Ki Slamet Blog - Sajak Puisi Ki Slamet 42
Senin, 25 Juni 2018 - 21:20 WIB

Image "Bomantara" (Foto : Google)
Bomantara
1.      Perselisihan Dewa Wisnu dan Brahma


Setelah itu maka  Batara Brahma pun kembali ke istana
Ya, istana Kayangan tempat semayamnya Wisnu Batara
Setiba di istana kayangan,  ia justru kagetlah dibuatnya
Sebab di sana ada Sri Batara Wisnu sedang menantinya

Kejadian ini membuat Batara Brahma menjadi terkesima
Ia jadi kagum, pikirnya betapa saktinya Sri Wisnu Batara
Melihat Batara Brahma keheranan Batara Wisnu berkata:
“Tuan Brahma, apa lagi yang ingin anda pinta dari saya?”

Jawab Batara Brahma: “Baik, sekarang giliran tuan hamba
yang bersembunyi, dan hamba yang mencari tuan Batara
Dan, Apabila tuan tidak dapat hamba temukan itu artinya
Tuan Batara Mahawisnulah yang tertua dari pada hamba.”

Maka sahut Batara Wisnu : “Baiklah, tuan Batara Brahma!”
Sejenak Batara Wisnu pun lenyaplah dari pandangan mata
Sementara itu Batara Brahma heran berpur dalam hatinya;
“Kemana aku mencari Batara Wisnu, ia amat sakti digjaya?”

“Jika demikian aku lebih baik merendahkan diriku darinya
Agar pekerjaanku itu tiada dikata  oleh para  dewa-dewa”
Setelah Batara Brahma berpikir demikian ia pun berkata :
“Sinuhun,  sungguh  tuan  memang  lebih tua dari hamba

“Tuan hamba dulu yang dijadikan oleh Dewata mulia Raja
Dari pada segala para dewa-dewa dan para Indera-indera”
Syahdan  kata  Batara  Mahawisnu kepada Batara Brahma :
“Jikalah sungguh tuan hendak berhidmat kepada hamba,

Baiklah,  tetapi  ada  suatu  permainan yang indah hamba
Berikan kepada tuan Batara, sebagai  tanda khidmat hamba
Kata Brahma kepada Batara Wisnu : “Mana titah tuan Batara
Itulah yang sangat hamba junjung tinggi lebih di atas kepala


Minggu, 17 Juni 2018
14:35 WIB (SP1957)
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar