Ki Slamet Blog - Wayang Islami
Minggu, 10 Juni 2018 - 05:32 WIB
Minggu, 10 Juni 2018 - 05:32 WIB
Golek Darmakusuma & Arjuna |
DARMAKUSUMA
Kutahan-tahan badan meriang
Sampai kepala merasa puyang
Maka kuhiburkan hikayat wayang
Agar pikiran tak sampai melayang
Ratu Ngamarta terlalu sabar
Itulah contoh suatu pengajar
Budi bahasa tiadalah kasar
Maka turutlah serta didengar
Ratu ngamarta Darmakusuma
Sabar budiman sangat utama
Apa yang datang
diterimanya
Maka dapat ditiru bersama-sama
Darmakusuma raja Ngamarta
Sabarnya itu terlalu nyata
Sangat dikasihi oleh dewata
Maka baik diturut kepada kita
RAJUNA / ARJUNA
Sang Rjuna
menjadi pati
Ialah saudara
raja yang sakti
Maka kehendak
apa yang pasti
Ia menjalankan
apa yang mesti
Sangat masyhur
nama Rajuna
Pendekar sakti
dan bijaksana
Menaklukkan Ia
sini dan sana
Saktinya itu
sangat sempurna
Suda ada larang dengan
saudaranya
Segala hal
jangan memalukannya
Maka demikianlah
akan jadinya
Sang Rajuna
mencoba pada dirinya
Segala hal
jangan memalukan
Lakon cerita pun
dipendekkan
Tiadalah lakon
yang diceritakan
Sebab lakon tak pantas
diwartakan
Jika diturut
kata Darma Aji
Tiada ada dua
satu dalam biji
Tiada ada yang
berbuat keji
Sebab tiada ada
yang mengaji
Sang Rajuna
punyalah bantahan
Jadilah panjang
segala ceritaan
Sang Prabulah
yang salah dugaan
Jadi alam yang
dapat kesusahan
Sudah janji
tiada pula mau beruba
Adat Rajuna
memang suka mencoba
Sebab sedikit
jadilah bertamba
Sampai tiada
tahu tuan dan hamba
Rajuna mencoba
mula dahuluan
Maka Darawati
jadilah tertawan
Sebab sangka
salahlah kelakuan
Jadi huru-hara
sudah tak karuan
Darilah sebab
salah sangkanya
Di negeri
Ngastina diperikannya
Di sanalah minta
pertolongannya
Raja Kurawa
kurang timbangannya
Raja Kurawa
dengan Ratu Jenggala
Maka sekalianlah
diturutkannya
Meski tiada tahu
itu barang bersala
Maka akhirnya
mendapatkan bala
Raja Kurawa
kuranglah timbangan
Sanka betul
Darawati punya omongan
Maka demikianlah
akan gerangan
Sampai tiada
dapat akan pertolongan
Dipintanya
potong kepala Rajuna
Karena disangka
Rajuna lelaki durjana
Rajuna disangka
telah berbuatlah hina
Di belakang kali
dapatlah bencana
Sebab Darawati
tersalah sangka
Melihat Rajuna
empunya tingka
Disangka Rajuna
berbuat durhaka
Maka itulah Ia
mendapat celaka
Daripada sebab
Ratu Ngamarta
Ratu yang sabar
di dalam warta
Apapun juga
orang minta padanya
Diberikannya
segera dengan serta
Maka sekarang
apalah boleh buat
Sudah kehendak,
sudah tersurat
Maka menjadi
panjanglah riwayat
Yang ada
tersebut dalam hikayat
Darmawangsa lalu
memberikan
Kepala Rajuna
lalu dipisahkan
Sebab karena
telah menjalankan
Segala kehendak
dalang lakukan
Setelah terpisah
kepala Rajuna
Lalu dibawa ke
Negeri Ngastina
Karena Rajuna
sakti mandaraguna
Maka terjadi
huru-hara dalam istana
Rajuna
termasyhur karenalah sakti
Kepalanya ditaroh
oleh Bandawati
Meski sekali pun
Rajuna dikata mati
Jika bau
perempuan bangkit kembali
Setelah Rajuna
hirup bau perempuan
Rajuna pun hidup
sudah kenyataan
Bandawati bawa
Rajuna ke peraduan
Memeras hati
memutuskan kelakuan
S U M B E R :
Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional
Jakarta 2010, “Hikayat Wayang Arjuna dan Purusara”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar