Sabtu, 09 Juni 2018

"PANTUN WAYANG"

Ki Slamet Blog - Wayang Islami
Minggu, 10 Juni 2018 - 05:32 WIB

Golek Darmakusuma & Arjuna
DARMAKUSUMA

Kutahan-tahan badan meriang
Sampai kepala merasa puyang
Maka kuhiburkan hikayat wayang
Agar pikiran tak sampai melayang

Ratu Ngamarta terlalu sabar
Itulah contoh suatu pengajar
Budi bahasa tiadalah kasar
Maka turutlah serta didengar

Ratu ngamarta Darmakusuma
Sabar budiman sangat utama
 Apa yang datang  diterimanya
Maka dapat ditiru bersama-sama

Darmakusuma raja Ngamarta
Sabarnya itu terlalu nyata
Sangat dikasihi oleh dewata
Maka baik diturut kepada kita

RAJUNA / ARJUNA

Sang Rjuna menjadi pati
Ialah saudara raja yang sakti
Maka kehendak apa yang pasti
Ia menjalankan apa yang mesti

Sangat masyhur nama Rajuna
Pendekar sakti dan bijaksana
Menaklukkan Ia sini dan sana
Saktinya itu sangat sempurna

Suda ada larang dengan saudaranya
Segala hal jangan memalukannya
Maka demikianlah akan jadinya
Sang Rajuna mencoba pada dirinya

Segala hal jangan memalukan
Lakon cerita pun dipendekkan
Tiadalah lakon yang diceritakan
Sebab lakon tak pantas diwartakan

Jika diturut kata Darma Aji
Tiada ada dua satu dalam biji
Tiada ada yang berbuat keji
Sebab tiada ada yang mengaji

Sang Rajuna punyalah bantahan
Jadilah panjang segala ceritaan
Sang Prabulah yang salah dugaan
Jadi alam yang dapat kesusahan

Sudah janji tiada pula mau beruba
Adat Rajuna memang suka mencoba
Sebab sedikit jadilah bertamba
Sampai tiada tahu tuan dan hamba

Rajuna mencoba mula dahuluan
Maka Darawati jadilah tertawan
Sebab sangka salahlah kelakuan
Jadi huru-hara sudah tak karuan

Darilah sebab salah sangkanya
Di negeri Ngastina diperikannya
Di sanalah minta pertolongannya
Raja Kurawa kurang timbangannya

Raja Kurawa dengan Ratu Jenggala
Maka sekalianlah diturutkannya
Meski tiada tahu itu barang bersala
Maka akhirnya mendapatkan bala

Raja Kurawa kuranglah timbangan
Sanka betul Darawati punya omongan
Maka demikianlah akan gerangan
Sampai tiada dapat akan pertolongan

Dipintanya potong kepala Rajuna
Karena disangka Rajuna lelaki durjana
Rajuna disangka telah berbuatlah hina
Di belakang kali dapatlah bencana

Sebab Darawati tersalah sangka
Melihat Rajuna empunya tingka
Disangka Rajuna berbuat durhaka
Maka itulah Ia mendapat celaka

Daripada sebab Ratu Ngamarta
Ratu yang sabar di dalam warta
Apapun juga orang minta padanya
Diberikannya segera dengan serta

Maka sekarang apalah boleh buat
Sudah kehendak, sudah tersurat
Maka menjadi panjanglah riwayat
Yang ada tersebut dalam hikayat

Darmawangsa lalu memberikan
Kepala Rajuna lalu dipisahkan
Sebab karena telah menjalankan
Segala kehendak dalang lakukan

Setelah terpisah kepala Rajuna
Lalu dibawa ke Negeri Ngastina
Karena Rajuna sakti mandaraguna
Maka terjadi huru-hara dalam istana

Rajuna termasyhur karenalah sakti
Kepalanya ditaroh oleh Bandawati
Meski sekali pun Rajuna dikata mati
Jika bau perempuan bangkit kembali

Setelah Rajuna hirup bau perempuan
Rajuna pun hidup sudah kenyataan
Bandawati bawa Rajuna ke peraduan
Memeras hati memutuskan kelakuan

S U M B E R  :
Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional
Jakarta 2010, “Hikayat Wayang Arjuna dan Purusara”
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar