Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
“SENJA DI STASIUN JOGYAKARTA”
( Kenangan 1979 )
Karya
: Ki Slamet 42
Kenangan
itu masih saja terasa menggangguku
Menggeliat
kuat meronta-ronta di setiap waktu
Mengusik
sukma hingga aku teringatlah selalu
Saat
kita untuk pertama kali berjumpa bertemu
Saling
berucap kata bahwa kita saling merindu
Saat
senja di stasiun Jogya tiga dasa warsa lalu
Kita
menyusuri jalan Malioboro bergamit tangan
Sementara
senja temaram pun merayap perlahan
Ba’
sadari pada dua sejoli yang sedang kasmaran
Laksana
kembang dan kumbang di dalam taman
Saling bercurah ungkapkan rasa-rasa kemesraan
Setelah
sekian lama tak pernah jumpa bertatapan
Ketika
jelang senja temaram di stasiun Yogjakarta
Pun
akhirnya kita berpisah matamu berkaca-kaca
Tetes
air mata itu hiasi pipimu nan merah merona
Dan
kita saling ucap kata berpisah terbata-bata
Lidah
kelu rasa membelenggu gelora dalam dada
Yang
terus bergemuruh bagai suara kereta senja
Saat
kereta senja mulai bergerak menuju Jakarta
Kita
saling berlambaian tangan, rupamu nan jelita
Hilang,
lenyap, raib sirnalah dari pandangan mata
Tapi,
kenangan bercinta terus berdetak berirama
Seiring
bunyi berputarnya roda-roda kereta senja
Yang
terus mengalun iringi tembang asmaradhana
Dan,
hingga kini kenangan itu tak jua mau hilang
Terus
terngiang-ngiang selalu membayang-bayang
Terbang
melayang di awang-awang tanpa lawang
Bagai
atma dan rasaku yang terus menggelinyang
Tiada
pernah henti ungkap inspisasi yang datang
Gelitiki
isi jiwa yang terbelenggu dan terkekang
Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 28 Mei 2016 – 21:18 WIB
Dan, hingga kini kenangan itu tak jua mau hilang
BalasHapusTerus terngiang-ngiang selalu membayang-bayang
Terbang melayang di awang-awang tanpa lawang
Bagai atma dan rasaku yang terus menggelinyang
Tiada pernah henti ungkap inspisasi yang datang
Gelitiki isi jiwa yang terbelenggu dan terkekang