“ADA ULAR HIJAU DI RANTING
CINGCAU”
Karya: Ki Slamet Priyadi 42
Ada ular hijau menjalar melingkar di ranting cingcau
Merambat ke dalam rumah lewat jendela kayu bakau
Menyusup ke dapur seikat kacang panjang dijangkau
Samarkan tubuhnya sehingga tak bisa segera dihalau
Sebab kacang panjang dan ular sama berwarna hijau
Saat istriku ke dapur hendak rajang kacang panjang
Untuk buatkan aku sayur kesukaan, tumisan kacang
Ia berteriak kaget panggil aku dua kali akang, akang!
Aya oray aya oray! Ada ular hijau di kacang panjang!
Aku pun lompat sebat, cepat ambil golok di ranjang
Ku tatap oray sambil baca mantra aji penangkal ular
“Cetkirono, kongkone Dewi Awa, tawa, tiwi, tawar”
Sang ular hijau pun turun perlahan menjalar ke luar
Tetapi aku berkeputusan tak mau ambil resiko besar
Maka kutebas tubuh sang ular sehingga menggelepar
Aku ambil tubuh ular, kubawa ke luar lalu aku bakar
Menebar aroma prengus bau hangus tubuh sang ular
Dari tubuh sang ular hijau yang mati terbakar keluar
Asap berwarna hitam kehijauan, mengepul melingkar
Seperti berkata penuh amarah berpesan kasar gahar
“Tuan begitu kejam terhadap sesama makhluk hidup
Padahal tubuhku ini sudah renta dan mulai meredup
Bisa dan racunku pun sudah hilang, lenyap terhirup
Dihisap manusia pembantai
yang hatinya tertutup
Oleh nafsu tamak yang selalu ingin semuanya diraup
Bumi Pangarakan, Bogor
Kamis, 04 Juni 2015 – 22:49
WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar