Kamis, 02 April 2015

“ I N G S U N ” Karya Slamet Priyadi


“ I N G S U N ”
Karya Slamet Priyadi

Lima puluh delapan tahun empat sasi ingsun t’lah kembara
Ngelayang terbang terumbang-ambing di alam marcapada
Terbelenggu tali-temali panjang kekang lingkaran samsara
Atma pun menerawang lewati lawang-lawang suka bahagia
Telusuri  alam jiwa raga yang terus saling gelut bergelora
Membara di awang-awang tak bisa langkahi karang marga
Tuju tempat akhir manusia hidup di syurga atau di neraka

Ingsun mesu diri renungkan tentang syariat, dan makrifat
Hakikat sikap hidup di alam mayapada dan di alam akhirat
Yang tiada ada kendali keculi “Dia”, Tuhan Sang Maha Zat
Sang Maha Raja, Maha terkuat dari segala raja yang kuat
Yang perintah-Nya haruslah dilaksanakan tanpa bersyarat
Yang hanya kepada-Nya kita mengharapkan segala hasrat
Tempat memohon  minta segala keinginan yang menggeliat

Tetapi mengapa hingga  sekarang ingsun masih bersiasat ?
Ingsun masih tak menyadari diri ini  bagaikan seekor lalat
Selalu saja mencari-cari alasan dan belum juga mau tobat
Padahal dosa-dosa sudah makin berwarna hitam berkarat
Bergelimang nafsu  angkara murka,  umbar nafsu maksiat
Bersikap angkuh, sombong congkak, dan melupakan sholat
Padahal usia sudah semakin tua tak bisa lagi diulang ralat

Satu demi satu pun sahabat karib pergi tinggalkan ingsun
Dan itu telah buat kropos  bangunan karib yang tersusun
Namun, ada detak-detak  hati nurani mengalun beruntun
Suarakan nada-nada  kesucian religi yang terus mengalun
Ajak ingsun untuk kembali ke hijaunya lembah dan gurun
Berjuang  seberangi belantara da’wah nan lembut santun
Jauhkan angkara satukan sifat kasih dalam tubuh ingsun

Jumat, 03 April 2015 – 09:26 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar