Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Minggu, 09 Oktober 2016 - 00:05 WIB
Minggu, 09 Oktober 2016 - 00:05 WIB
Malam Tak Berkemintang |
“SAAT MALAM TAK
BERKEMINTANG”
Karya : Ki Slamet 42
Berteman sepi di malam tak berkemintang
Saat jiwa hampa kosong kering kerontang
Di atas sebongkah batu berbaring lentang
Kepalaku tengadah ke langit membentang
Menatap segala gelap dunia bayang-bayang
Kurasakan ada sesuatu yang menggerayang
Di dalam atmaku yang kembara melanglang
Menggurat suratan sukma jerit mengerang
Curahan kisah diri yang masih menggenang
Dalam kubang parigi bersusun kata karang
Kenanganku masih saja selalu hadir datang
Di saat-saat malam yang
tak berkemintang
Tiada mau hilang semakin jelas terpampang
Jadi prasasti kenangan asmara
yang hilang
Kandas dihempas topan badai penghalang
Ketika waktu sampai di penghujung bayang
Maka terlelap aku dalam tidur nan panjang
Sirnakan segala atma yang acap membayang
Namun kembali lewat
mimpiku kau datang
Menggangguku lagi hingga mabuk kepayang
Tak terasa hari berganti pagipun menjelang
Aku terjaga dari lelapnya
mimpi berbayang
Kucakkan kedua mataku yang suram selang
Lewat jendela kaca yang kayunya ‘lah lekang
Kulihat Surya di ufuk timur sinarnya terang
Segera aku pun beranjak pergi ke belakang
Mandi bersihkan badan yang kotor tegang
Dalam tubuh kusut berselimut tebal usang
Ada tanya yang menuntut jawab benderang
Mestikah jiwa ini terus digelut rasa gamang?
Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 08 Oktober
2016 – 15:50 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar