Jumat, 14 Oktober 2016

MIMPI MENJELANG PAGI Karya : Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Sabtu, 15 Oktober 2016 - 09 : 38 WIB

Image "Kaki Gunung Salak" ( Foto : SP )

“MIMPI MENJELANG PAGI”
Karya : Ki Slamet 42

Di malam Jumat saat menjelang pagi tiba
Ada rasaan kantuk yang tiada bisa direda
Sehingga kedua mataku  nampak berkaca
Berwarnalah merah berpeluhkan air mata
Meski berkerut mengkeriput tiada dirasa

Aku telusuri juga jalan sunyi gelap gulita
Jalan setapak yang masih rupa belantara
Di kaki gunung Salak yang berharta tirta
Diexploitasi tak henti tanpa lagi menjaga
Bahwa  suatu ketika  tirta itu akan sirna

Orang-orang kota pengusaha nan jumawa
Hanya berpikir cuma keuntungan semata
Rekrut pekerja via yayasan bentukkannya
Jika pelamar kerja maulah cepat diterima
Mereka harus bayar sejumlah uang muka

Kerja  pun  dengan  sistim kontrak sahaja
Gaji tidaklah layak selalu dibayangi pehaka
Pekerja  cuma bisa mengeluh tak berdaya
Sungguhlah miris habis apalagi mau dikata
Karena hampir semua begitulah realitanya

Meskipun gerimis dan dinginlah pula cuaca
Meskipun pandanganku suram tak berkaca
Aku teruskan langkah berjalanlah ke muka
Cari kedai kopi untuk menghangatkan raga
Yang makin dingin merasuk mencekam rasa

Nampak di depan sana  ada kedai yang buka
Tepat berada di ujung jalan bersimpang tiga
Beratap jejeran daun kering  belarak kelapa
Berpelayan  perempuan  jelita  separuh baya
Jerat pikat kembang kedai  berdaya mantra

Tiba di kedai akupun pesan kopi tak bergula
Pelayan kedai itu buatkan pesananku segera
Harumnya bau aroma kopi saat dingin cuaca
Lincah gemulai wajah sumeringah nan manja
Sadarkan aku darilah mimpi indah suka ceria

Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 15 Oktober 2016 – 08:28 WIB  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar