Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Minggu, 25 September 2016 - 06:11 WIB
Minggu, 25 September 2016 - 06:11 WIB
"Kelelawar Hantu" |
“MANTERA PETIR SANG PENYIHIR”
Karya : Ki Slamet 42
Sejak sore tadi hingga menjelang petang ini
Hujan masihlah mengguyur Pangarakan bumi
Bahkan semakin menderas tak mau berhenti
Hembus angin dingin gigit kulit bertubi-tubi
Sementara di langit akaca sana kelebat petir
Gelegar halilintar
seperti menyapaku nyinyir
Berwajah ngegirisi tembang mantera penyihir
Maka aku tengadahkan kepala lalu berdzikir
Saat malam tiba datang menjelang di awang
Ketika pekat gulita
kegelapan menerawang
Selimuti bumi pertiwi lewat rembang petang
Dari puncak bukit berkumandang tembang:
“Kowe menungso sing ora
gelem neng omahku
Tak gawe ciloko kabeh tak sirnoke nyawamu
Ora ono wong sing iso nambani sihir petirku
Yen ora aku dewe iki sing nambani
cilokomu!”
Tembang kidung magis
terus berkumandang
Mengalun parau di malam
tak berkemintang
Burung emprit hitam beri isyarat lewat layang
Di sepanjang malam hinggalah pagi menjelang
Aku berzikir bermunajat kepada
Sang Maha
Allah...Allah...Allah Al-Khaliq Sang Pencipta
Kuasalah jadikan hancurkan isi alam semesta
Pun, bagi seluruh makhluk-Nya yang durhaka
Burung emprit di atas bukit tak bersuara lagi
Mantera Petir Sang Penyihir itupun berhenti
Secerah, seputih cahaya Mentari di pagi hari
Alampun nampak berseri serasa damai di hati
Bumi Pangarakan,
Bogor
Minggu, 25 September 2016 – 04:04 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar