Blog Ki Slamet : Sajak Puisi Ki Slamet 42
Selasa, 07 Juni 2016 - 07:15 WIB
Selasa, 07 Juni 2016 - 07:15 WIB
“D U S T A
P U N T A D E W A“
Karya : Ki Slamet 42
Adalah dikenal dalam cerita wayang sosok Puntadewa
Titisan Dewa Darma lebih dikenal bernama Yudhistira
Anak tertua dari Pandu Dewanata dan Kuntinalibrata
Bersaudara empat
Bima Arjuna Nakula
dan Sadewa
Bersifat penyabar
bersih jujur tiada pernah berdusta
Puntadewa tak pernah berprasangka dan selalu percaya
Manusia miliki hati baik yang terpancar dari
perangainya
Oleh karenanya ia mudah ditipu ketika sang Duryudana
Anak tertua Destrarata menantang judi dia meladeninya
Meskipun judi itu bertaruh harta negara bahkan
istrinya
Dalam perjudian yang penuh tipu muslihat keji Sangkuni
Puntadewa terus alami kekalahan tapi semakin lupa diri
Padahal istri dan keempat saudaranya berulang nasehati
Akan tetapi Puntadewa
sama sekali tak maulah perduli
Dan ia teruslah kalah
tak pernah menang dalam berjudi
Maka satu persatu semua harta yang dimilikinya amblas
Bahkan terakhir
sang istri tercinta Drupadi pun
lepas
Sungguhlah malang sungguh ia betapalah bernasib naas
Drupadi dipermalui
ditelanjangi Dursasana yang ganas
Di muka di mata banyak orang yang menatapnya waswas
Puntadewa dan keempat adiknya cuma menatap selayang
Sang Bima si pemberang tiba-tiba saja melompatlah
garang
Saksikan sendiri Drupadi diperlakukan sewenang-wenang
Puntadewa pun redam amarah Bima yang alang kepalang
Bima bersumpah hirup darah Dursasana di medan perang
Puntadewa pun menerima
saja kekalahan dengan legawa
Sesuai kesepakatan taruhan judi yang dimainkan bersama
Antara Puntadewa Pandawalima dan Duryudana Kurawa
Meski permainan judi itu hanya muslihat penuh tipu
daya
Puntadewa ikhlas
serahkan segala harta yang dimilikinya
Puntadewa bersama-sama keluarga dan empat saudaranya
Yang tiada lagi berpunya mengembara di rimba belantara
Selama dua belas tahun mereka jalani dipenuhi suka
duka
Di sepanjang hidupnya Puntadewa tiada pernah berdusta
Tapi dua kali terpedaya karena judi dan terbujuk Kresna
Suatu ketika di saat berlangsungnya perang Bharatayuda
Pandawa melawan Kurawa yang dipanglimai sang
Dorna
Yang pada waktu itu mendengar berita bahwa Aswatama
Putera terkasih telah gugur perlaya di medan Kuru
setra
Bertanyalah ia kepada Puntadewa yang tak pernah dusta
Betara Kresna si ahli siasat perang membujuk Puntadewa
Agar mau menjawab iya karena memang demikialah fakta
Tapi yang dimaksud gugur bukan Aswatama anak Dorna
Melainkan gajah
bernama Aswatama yang dibunuh Bima
Sebab kelemahan Dorna ada pada puteranya Aswatama
Mendengar benar puteranya tewas dari orang dipercaya
Hilanglah seketika semangat berperang Begawan Dorna
Ia pun terjatuh lunglai duduk di atas kereta perangnya
Maka sirna
digdaya tewaslah ia dibunuh Drestajumena
Panglima perang Pandawa yang cepat melepas panahnya
Konon cerita sekali itu saja sang Puntadewa Yudhistira
Rasa bersalah dusta itu pun atas saran dari Sri Kresna
Jika tak melakukan itu pasukannya yang tiada berdaya
Akan semakin lemah dan kalah dibasmi begawan Dorna
Dengan panahnya yang banyak bunuh prajurit Pandawa
Bumi
Pangarakan, Bogor
Selasa, 07 Juni
2016 – 06:15 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar