Sabtu, 28 Maret 2015

"SAJAK PUISI SLAMET PRIYADI": "KAMU KEBLINGER AKU KELENGER" Karya Slamet Priyad...

"SAJAK PUISI SLAMET PRIYADI": "KAMU KEBLINGER AKU KELENGER" Karya Slamet Priyad...: Kita semua wayang yang dimainkan sang dlang KAMU KEBLINGER AKU KELENGER Karya Slamet Priyadi Kepalaku jadi terasa pusing k...

"KAMU KEBLINGER AKU KELENGER" Karya Slamet Priyadi

Image "Pentas Wayang" ( Foto: Google )
Kita semua wayang yang dimainkan sang dlang
KAMU KEBLINGER AKU KELENGER
Karya Slamet Priyadi

Kepalaku jadi terasa pusing kayak mutar-muter
Pusing  tujuh keliling, mual terasa mau kelenger
Ke sana salah, kemari salah tak ada yang bener
Pikirkan kehidupan dunia yang makin keblinger
Padahal negara ini dipimpin orang-orang pinter
Yang ilmunya menjulang  tinggi bergema santer

Pemimpin,  pejabat yang katanya  pinter-pinter
Perilakunya malah  mnyebabkan muntah puger
Saling  tohok,  saling  gontok rasa paling bener
Rebut posisi,  rebut kursi cuma itu yang diincer
Tak pikirkan rakyat yang air liurnya terus ngiler
Karena  segala kebutuhannya tak bisa  dibarter

Harga-harga  barang  kebutuhan  naik gancang
Sandang,  pangan, dan papan  jadi berguncang
Nasib rakyat kecilpun semakin jatuh terlentang
Dibelenggu kemiskinan yang terus  mengekang
Bahkan  tak bisa lagi kencangkan ikat pinggang
Sebab tak ada yang bisa buat perutnya kenyang

Sementara  pemimpin, pejabat sibuk  berdebat
Para  pendukung,  para pengusung beradu kuat
Bicara kasar dan  vulgar lidahnya saling bersilat
Mencari-cari kebenaran sendiri meskipun galat
Sebelum menang didapat, terus saja menggugat
Sungguh itu satu contoh buruk bagi masyarakat

Sabtu, 28 Maret 2015 – 08:39 WIB
Kp. Pangarakan, Bogor

Senin, 16 Maret 2015

EMPATI ITU RASA SENASIB SEPENANGGUNGAN Karya Slamet Priyadi

Image "Khitan masal di K. Pangarakan"
Khitanan Masal adalah salah satu dari perilaku Empati

EMPATI ITU RASA SENASIB SEPENANGGUNGAN
Karya Slamet Priyadi

Kemampuan rasa kita untuk memposisikan diri
Pada  masalah  masalah yang orang lain hadapi
Adalah rasa empati yang kembara di lubuk hati
Naluri jiwa yang  tersembul dalam sikap terpuji

Dalam  kemampuan diri  untuk mau memahami
Untuk  mau  mendengarkan  dan  mau mengerti
Hanyut  pada  masalah  seakan kita sama alami
Terlebih  lagi maulah  kita dengar keluhan jiwani

Maka di sana tercipta  bangunan  kepercayaan
Maka  akan  terciptalah bangunan keterbukaan
Untuk kerja  sama dalam  mengatasi  persoalan
Sirnakan perihnya  radang tuk ringankan beban

Empati  adalah  ekspresi  curahan  rasa simpati
Penuh dengan laku  ketulusan dan ikhlasan hati
Endapkan rasa jiwa egois tumbuhkan toleransi
Sama  dalam satu  rasa senasib sepenanggunan
Yang melekat kuat dalam hati, jiwa, dan pikiran

Bumi Pangarakan, Bogor
senin, 16 Maret 2015 – 13:16 WIB

Sabtu, 14 Maret 2015

"BERSIKAPLAH AMANAH" Karya Slamet Priyadi

Image "Golek Dorna ( Foto: SP )
Golek Dorna

BERSIKAPLAH AMANAH
Karya Slamet Priyadi

Di Tahun Dua Ribu Lima Belas yang penuh antrak-intrik ini
Suasana politik kian panas  penuh dengan sarkasmerisasi
Para  pejabat  dan  para  politisi bertengkar  penuh emosi
Mereka saling hujat, berkata-kata kasar tak ada etika lagi
Saling  berargumentasi  mengacu  kebenaran diri  sendiri
Saling bersilat lidah tak mau mengalah dalam adu strategi

Tebarkan fitnah di segala ranah bertopeng senyum ramah
Gunakan  selimut putih penutup ekspresi kotornya wajah
Seperti  sang Dorna dan  si Sangkuni yang berkacak gagah
Lecehkan para Pandawa dan Drupadi yang berdadu kalah
Di balairung istana kerajaan Astina yang indah nan megah
Padahal cuma rupa wujud jiwa yang korup, buruk, lemah

Wahai para pemimpin neggeri, jadilah pemimpin amanah
Wahai para pejabat,  jadilah  pejabat  bersih dan  amanah
Wahai  para  politisi, jadilah  politisi  beretika dan amanah
Wahai penegak hukum,  jadilah penegak hukum amanah
Wahai para pengamat,  jadilah pengamat ramah amanah
Wahai para media, jadikanlah media berita yang amanah

 Kita hidup  dalam  bingkai NegaraKesatuan Republik Indonesia
Berdasakan UUD 1945 dan  Pancasila yang Bhineka Tunggal Ika
Meskipun berbeda suku bangsanya, berbeda-beda agamanya
Meski  berbeda-beda  bahasanya,  meski berbeda  budayanya
Tetapi kita semua tetap satu, bangsa Indonesia yang merdeka
Bersatulah bangsaku,  berjayalah negeriku tercinta, Indonesia

Sabtu, 14 Maret 2015 23:20 WIB
Slamet Priyadi
Di Kp. Pangarakan, Bogor

Rabu, 11 Maret 2015

"SANG RAJAWALI GARUDA" Karya: Slamet Priyadi

Image "Lambang Negara (Foto: Google )
Lambang Negara
SANG RAJAWALI GARUDA
Karya: Slamet Priyadi

Engkaulah Sang Rajawali, Garuda Bangsa
Sakti mandraguna, digdaya, gagah perkasa
Terbang  nan  tinggi layang di angkasa raya
Mengkepakkan sayap menguak jagad raya
Gagah gemanya keras bagai guntur pertala
Gelegarkan Pancasila gaung ke marcapada

Engkaulah  Garuda Bangsa Sang Rajawali
Kurasakan kini tak gagah nan perkasa lagi
Bintangmu  sudah  nyaris  tak  berlima segi
Bantengmu bagai tak bertanduk tak bertaji
Beringinmu  sudah  nampak tak rimbun kini
Padi kapasmu pun sudah tiada lagi bersemi
Rantai satu pengikat kian  berselimut karat
Karena menanggung beban yang kian sarat

Wahai kau Sang Rajawali, Garuda Bangsa
Hayo, keluarkan segala daya jaya digdaya
Terbanglah  tinggi-tinggi  kuak mega-mega
Kepak  sayap  Pancasila seluas jagad raya
Agar dunia tahu bahwa kita masih perkasa
Ya, kita  masihlah tetap sakti mandraguna

Bumi Pangarakan, Bogor
Selasa, 10 Maret 2015 - 20:04 WIB