“MESKI HATI INI LUKA”
Karya: Ki Slamet 42
Tembang asmarandanaku kuak sepi di malam nan sunyi
Lirih merintih,
pedih perih, rasa sumelang larakan hati
Suara unggas malam,
celepuk hitam menguak rasa sepi
Di bawah batu dalam semak perdu, di sisi tepian
perigi
Katak-katak
bangkong terus berkukuk kong, bernyanyi
Kidung mantra aji penurun
hujan siram basahkan bumi
Di atas tanah becek
bersemak, saat malam gelap gulita
Jangkrik di kebun belakang
rumah yang biasa bersuara
Tiada lantunkan
melodi nada-nada, irama kidung ceria
Alam terasa kian
jadi sunyi, hati terasa semakin kelara
Dan,tiada lagi yang
bisa jadi pelipur lara di marcapada
Tuk menguak
sumelangku yang pedih menusuk di dad
Dan aku berjalan menuju selatan sisir pantai
berpasir
Semak-semak bakau guyat-gayut diterpa angin
semilir
Senandung merintih
lirih, kidung ungkap pedih perih
Karena keinginan
dan kehendak tiada bisa lagi diraih
Semua begitu terasa
panas laksana air yang mendidih
Siksa batinku,
siksa jiwaku, hatiku kian merana sedih
Meski hati ini
luka, lirih merintih makin terasa pedih
Aku akan tetap melangkah,
berupaya berjuang gigih
Sebab, cita-cita hidup
memang harus dijangkau raih
Dengan semangat, energi kuat, tiada takut tersisih
Penuh dengan ketabahan,
penuh dengan kesabaran
Penuhi dengan rasa
ikhlas nan berhias ketakawalan
Bumi Pangarakan, Bogor
Minggu, 09 Agustus 2015 – 18:11 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar