Senin, 10 Agustus 2015

“MESKI HATI INI LUKA” Karya: Ki Slamet 42

Image "Ki Slaet 42" ( Foto: SP)
Ki Slamet 42

“MESKI HATI INI LUKA”
Karya: Ki Slamet 42

 Tembang asmarandanaku kuak sepi di malam nan sunyi
Lirih merintih, pedih perih, rasa sumelang  larakan hati
Suara unggas malam,  celepuk hitam menguak rasa sepi
Di  bawah batu dalam semak perdu, di sisi tepian perigi
Katak-katak bangkong  terus berkukuk kong, bernyanyi
Kidung mantra aji penurun hujan siram basahkan bumi

Di atas tanah becek bersemak, saat malam gelap gulita
Jangkrik di kebun belakang rumah yang biasa bersuara
Tiada lantunkan melodi nada-nada, irama kidung ceria
Alam terasa kian jadi sunyi, hati terasa semakin kelara
Dan,tiada lagi yang bisa jadi pelipur lara di marcapada
Tuk menguak sumelangku yang pedih menusuk di dad

 Dan aku berjalan menuju selatan sisir pantai berpasir
 Semak-semak bakau guyat-gayut diterpa angin semilir
Senandung merintih lirih, kidung ungkap pedih perih
Karena keinginan dan kehendak tiada bisa lagi diraih
Semua begitu terasa panas laksana air yang mendidih
Siksa batinku, siksa jiwaku, hatiku kian merana sedih

Meski hati ini luka, lirih merintih makin terasa pedih
Aku akan tetap melangkah, berupaya berjuang gigih
Sebab, cita-cita hidup memang harus dijangkau raih
Dengan semangat,  energi kuat, tiada takut tersisih
Penuh dengan ketabahan, penuh dengan kesabaran
Penuhi dengan rasa ikhlas nan berhias ketakawalan

Bumi Pangarakan, Bogor
Minggu, 09 Agustus 2015 – 18:11 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar