Yang tak lagi berunggah-ungguh kedepankan etika
Hanya mengumbar
nafsu syahwat, nafsu angkara
Yang digugu dan ditiru
pun lenyapkan rasa malu
Yang digdaya sakti dan kuasa cengkeramkan kuku
Pancanakanyapun membenam semakin mendalam
Menusuk jantung masyarakat kecil bernasib kelam
Molekul-molekul kecil itu bergerak kian melemah
Hanya bisa melangkah gontai, lunglai terasa lelah
Kalah, kalah, lagi-lagi
kalah, dan terus saja kalah
Sebab selalu ditekan, diancam haruslah mengalah
Jegur bunyi guntur, lidah petir menjulur bawa bala
Mangsa segala angkara murka lewat mala petaka
Banjir, tanah longsor, gempa bumi yang melanda
Hancurkan, musnahkan segala yang ada di marcapada
Alam kini telah murka tak mau lagi diperdaya manusia
Tamak, serakah, birahi tiada terkendali, penuh angkara
Yang jauh dari sifat jujur dan adil, jauh dari sifat utama
Pemarah tak mau kalah, seperti sifatnya Rahwana Raja
Bumi Pangarakan, Bogor
minggu, 08 Maret 2015 - 10:56 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar