"Saat hatiku meradang kuungkap dalam puisi, Saat atmaku kembara melayang kuungkap juga dalam puisi, dan Saat hatiku resah, gelisah, senang, susah, kecewa dan marah-marah pun kutulis dalam puisi. Aku adalah puisi, dan puisi adalah aku, puisi dan aku sudah satu. Tak ada orang lain yang bisa melarang atau menggangu kesenanganku. Kp. Pangarakan, Bogor Minggu, 15 Febuari 2015 - 17:15 WIB
Sabtu, 28 Maret 2015
"SAJAK PUISI SLAMET PRIYADI": "KAMU KEBLINGER AKU KELENGER" Karya Slamet Priyad...
"SAJAK PUISI SLAMET PRIYADI": "KAMU KEBLINGER AKU KELENGER" Karya Slamet Priyad...: Kita semua wayang yang dimainkan sang dlang KAMU KEBLINGER AKU KELENGER Karya Slamet Priyadi Kepalaku jadi terasa pusing k...
"KAMU KEBLINGER AKU KELENGER" Karya Slamet Priyadi
Karya Slamet Priyadi
Kepalaku jadi terasa pusing kayak mutar-muter
Pusing tujuh
keliling, mual terasa mau kelenger
Ke sana
salah, kemari salah tak ada yang bener
Pikirkan kehidupan
dunia yang makin keblinger
Padahal
negara ini dipimpin orang-orang pinter
Yang ilmunya
menjulang tinggi bergema santer
Pemimpin, pejabat yang katanya pinter-pinter
Perilakunya
malah mnyebabkan muntah puger
Saling tohok, saling
gontok
rasa paling bener
Rebut posisi, rebut kursi
cuma itu yang diincer
Tak
pikirkan rakyat yang air liurnya terus ngiler
Karena segala kebutuhannya tak bisa dibarter
Harga-harga
barang kebutuhan naik gancang
Sandang, pangan, dan papan jadi berguncang
Nasib
rakyat kecilpun semakin jatuh terlentang
Dibelenggu
kemiskinan yang terus mengekang
Bahkan tak bisa lagi kencangkan ikat pinggang
Sebab tak
ada yang bisa buat perutnya kenyang
Sementara pemimpin, pejabat sibuk berdebat
Para pendukung,
para pengusung beradu kuat
Bicara
kasar dan vulgar lidahnya saling bersilat
Mencari-cari
kebenaran sendiri meskipun galat
Sebelum
menang didapat, terus saja menggugat
Sungguh itu satu contoh buruk bagi masyarakat
Sabtu, 28
Maret 2015 – 08:39 WIB
Kp.
Pangarakan, Bogor
Senin, 16 Maret 2015
EMPATI ITU RASA SENASIB SEPENANGGUNGAN Karya Slamet Priyadi
EMPATI ITU RASA SENASIB SEPENANGGUNGAN
Karya Slamet Priyadi
Kemampuan rasa
kita untuk memposisikan diri
Pada masalah
masalah yang orang lain hadapi
Adalah rasa
empati yang kembara di lubuk hati
Naluri jiwa
yang tersembul dalam sikap terpuji
Dalam kemampuan
diri untuk mau memahami
Untuk mau mendengarkan dan mau mengerti
Hanyut pada masalah
seakan kita sama alami
Terlebih lagi
maulah kita dengar keluhan jiwani
Maka di
sana tercipta bangunan kepercayaan
Maka akan terciptalah bangunan keterbukaan
Untuk kerja
sama dalam mengatasi persoalan
Sirnakan perihnya
radang tuk ringankan beban
Empati adalah ekspresi
curahan rasa simpati
Penuh dengan
laku ketulusan dan ikhlasan hati
Endapkan
rasa jiwa egois tumbuhkan toleransi
Sama dalam
satu rasa senasib sepenanggunan
Yang melekat
kuat dalam hati, jiwa, dan pikiran
Bumi
Pangarakan, Bogor
senin, 16
Maret 2015 – 13:16 WIB
Sabtu, 14 Maret 2015
"BERSIKAPLAH AMANAH" Karya Slamet Priyadi
Karya Slamet Priyadi
Di Tahun Dua Ribu Lima Belas yang penuh antrak-intrik ini
Suasana politik kian panas penuh dengan
sarkasmerisasi
Para pejabat dan para
politisi bertengkar penuh emosi
Mereka saling hujat, berkata-kata kasar tak ada etika lagi
Saling berargumentasi mengacu kebenaran diri sendiri
Saling bersilat lidah tak mau mengalah dalam adu strategi
Tebarkan fitnah di segala ranah bertopeng senyum ramah
Gunakan selimut putih penutup ekspresi
kotornya wajah
Seperti sang Dorna dan si Sangkuni yang berkacak gagah
Lecehkan para Pandawa dan Drupadi yang berdadu kalah
Di balairung istana kerajaan Astina yang indah nan megah
Padahal cuma rupa wujud jiwa yang korup, buruk, lemah
Wahai para pemimpin neggeri, jadilah pemimpin amanah
Wahai para pejabat, jadilah pejabat bersih dan amanah
Wahai para politisi, jadilah politisi beretika dan amanah
Wahai penegak hukum, jadilah penegak
hukum amanah
Wahai para pengamat, jadilah
pengamat ramah amanah
Wahai para media, jadikanlah media berita yang amanah
Kita hidup dalam bingkai NegaraKesatuan Republik Indonesia
Berdasakan UUD 1945 dan Pancasila
yang Bhineka Tunggal Ika
Meskipun berbeda suku bangsanya, berbeda-beda agamanya
Meski berbeda-beda bahasanya, meski berbeda budayanya
Tetapi kita semua tetap satu, bangsa Indonesia yang merdeka
Bersatulah bangsaku, berjayalah
negeriku tercinta, Indonesia
Sabtu, 14 Maret
2015 23:20 WIB
Slamet Priyadi
Di Kp.
Pangarakan, Bogor
Rabu, 11 Maret 2015
"SANG RAJAWALI GARUDA" Karya: Slamet Priyadi
SANG RAJAWALI GARUDA
Karya: Slamet
Priyadi
Engkaulah Sang Rajawali, Garuda Bangsa
Sakti mandraguna, digdaya, gagah perkasa
Terbang nan tinggi layang di angkasa raya
Mengkepakkan sayap menguak jagad raya
Gagah gemanya keras bagai guntur pertala
Gelegarkan Pancasila gaung ke marcapada
Terbang nan tinggi layang di angkasa raya
Mengkepakkan sayap menguak jagad raya
Gagah gemanya keras bagai guntur pertala
Gelegarkan Pancasila gaung ke marcapada
Engkaulah Garuda Bangsa Sang Rajawali
Kurasakan kini tak gagah nan perkasa lagi
Bintangmu sudah nyaris tak berlima segi
Bantengmu bagai tak bertanduk tak bertaji
Beringinmu sudah nampak tak rimbun kini
Padi kapasmu pun sudah tiada lagi bersemi
Beringinmu sudah nampak tak rimbun kini
Padi kapasmu pun sudah tiada lagi bersemi
Rantai satu pengikat kian berselimut karat
Karena menanggung beban yang kian sarat
Karena menanggung beban yang kian sarat
Wahai kau Sang
Rajawali, Garuda Bangsa
Hayo,
keluarkan segala daya jaya digdaya
Terbanglah
tinggi-tinggi kuak mega-mega
Kepak sayap Pancasila seluas jagad raya
Agar dunia tahu bahwa kita masih perkasa
Ya, kita masihlah tetap sakti mandraguna
Kepak sayap Pancasila seluas jagad raya
Agar dunia tahu bahwa kita masih perkasa
Ya, kita masihlah tetap sakti mandraguna
Bumi Pangarakan, Bogor
Selasa, 10 Maret 2015 - 20:04 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)