Sajak Puisi Ki Slamet 42
Kamis, 03 Mei 2018 - 09:08 WIB
Kamis, 03 Mei 2018 - 09:08 WIB
SANGKUNI |
“DINAMIKA POLITIK JELANG PILPRES”
Karya Ki Slamet 42
Jelang Pilpres ditahun dua ribu sembilan belas
Suhu politik negeri semakin gerah kian memanas
Antar pendukung saling cela tak lagi kenal batas
Berkata kotor, sumpah serapah yang tak pantas
Memuja dan menyanjung kandidat yang didukung
Gunakan intrik, strategi dan taktik menggulung
Kampanye hitam, survey palsu semuanya dipulung
Tuk kemenangan sang kandidat agar menjadi ulung
Para Carmuka cari muka bermuka dua di mana-mana
Bersikap Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa
Padahal mereka berwatak Sangkuni pengadu domba
Berantrak-intrik, kutak-katik mencari jabatan semata
Semua merasa paling pakar, paling pintar, paling benar
Pun para purnawirawan, mantan jendral, begitu tegar
Kokoh berseloroh, penuh emosi turut berkoar-koar
Saling beralibi, berargumentasi nan keras menggelegar
Kokoh berseloroh, penuh emosi turut berkoar-koar
Saling beralibi, berargumentasi nan keras menggelegar
Dinamika politik jelang pilpres dua ribu sembilan belas
Fitnah keji, cela mencela, puja memuja semakin meluas
Menghiasi di seantero negeri bumi pertiwi Nusantara
Yang Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua
Tegaklah NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesi
Kamis, 03 Mei 2019 07:17 WIB
Pangarakan, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar