“SATU MALAM DI GUNUNG BONGKOK”
Karya
: Ki Slamet 42
Ketika
tengah malam terasa semakin mencekam
Terdengar
kidung indah rebakkan sunyi malam
Seindah
bunyinya dengungan lebah-lebah malam
Yang
melayang di atas bunga berkelopak hitam
Tuturkan
sapa kata selamat dan berikan salam
Pada
sang pengantin yang baru saja tenggelam
Di
tengah samudra kasmaran kebahagiaan alam
Suara
ayam-ayam alas di hutan mulai berkokok
Sang
mentari pagi dibalik bukit mulai menjorok
Sadarkan
pengantin baru yang masih mengorok
Tidur
mendengkur di atas kasur berkain slorok
Saat
bangun, tubuhpun melemah terasa rontok
Lalu
kibaskan selimut bergerak duduk jongkok
Berdiri
buka jendela metatap gunung Bongkok
Nampak
sawah, ladang makin kering kerontang
Kulit
tanahnya berbongkah tiada air tergenang
Sungai
hanya berhias batu-batu yang melintang
Tak
ada lagi ikan-ikan yang mau berenang riang
Burung
bangau pipit tak singgah pergi terbang
Hanya
ada ular sanca, kobra, dan ular welang
Yang
masih sigap mencari mangsa tuk diserang
Tak
ada riak bunyi air mengalir di Kali Sadane
Tiada
kembang warna warni di tepian Cimande
Cuma
bunyi kendaran besar kecil berjejer rame
Berbunyi
bising di sepanjang jalan macet antre
Di
sepanjang hari, malam, pagi, siang, dan sore
Dinamikanya,
geliatnya tidaklah pernah berube
Jalan
Raya Ciawi-Sukabumi yang dulunya kece
Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 14 Nopember 2015 – 05:02 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar